PWMU.CO – Krisis penduduk, Konjen Jepang di Surabaya mendorong wisudawan UMM studi dan bekerja di Negeri Sakura. Hal ini terungkap saat Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang Takeyama Kenichi menghadiri Wisuda Ke-110 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (26/9/2023).
Di hadapan 2.471 wisudawan itu, awalnya Takeyama mengenang, Indonesia dan Jepang telah bekerja sama di bidang ekonomi sejak 1968. Kerjasama ini bertujuan saling membantu dalam membangun ekonomi bersama.
Lebih lanjut, Takeyama mengatakan, kerjasama Indonesia dan Jepang sebenarnya sudah terbangun sejak 1920. “Banyak masyarakat Jepang yang bermigrasi ke Indonesia dan membangun perumahan di sana. Pada saat itu, berdiri juga sekolah bagi warga Jepang di tahun 1925. Kemudian, saat perang dunia kedua, konsulat dan sekolah jepang di Indonesia akhirnya ditutup,” jelas Takeyama.
Kemudian, kata Takeyama, pada 1968 kerjasama antara Indonesia dan Jepang kembali terjalin. “Pada saat itu, sejumlah perusahaan Jepang membuka peluang usahanya di Indonesia. Ada sekitar 150 perusahaan yang telah berdiri, khusunya di Jawa Timur hingga saat ini. Sebaliknya, banyak juga masyarakat Indonesia yang juga bekerja maupun menempuh pendidikan di Jepang,” sambungnya.
Menurutnya, salah satu dampak kolaborasi itu ialah semakin banyaknya peluang pekerjaan yang terbangun dan pemberdayaan masyarakat. “Maka wisudawan dan mahasiswa UMM bisa mengambil kesempatan ini untuk melanjutkan studi atau bahkan bekerja di negeri Sakura. Apalagi saat ini Jepang sedang mengalami krisis penduduk,” tambahnya.
Utamakan Adab
Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa timur Dra Rukmini Amar MAp pun menyampaikan pesan penting untuk para wisudawan. “Wisudawan harus mengutamakan adab, kemudian baru ilmu, saat terjun di masyarakat. Karena nilai tidaklah begitu penting. Yang penting adalah adab dan perilaku bermasyarakat,” tambahnya.
Rukmini juga menekankan, rahasia seseorang menjadi sukses adalah dengan tetap mengingat orangtuanya. Begitupun dengan tidak melupakan almamater yang membesarkannya serta selalu mendoakan guru atau dosen yang telah mengajarinya banyak hal.
Tak kalah penting, Rektor UMM Prof Dr Fauzan MPd menekankan skill (keterampilan) sesuai kebutuhan industri. “Pintar saja tak cukup, alumni UMM harus aktif dan beradab serta memberikan solusi terbaik untuk banyak permasalahan!” tuturnya.
Melalui program Center of Excellence (CoE) Kampus Putih juga melatih mahasiswanya untuk bisa membangun soft skill yang dunia kerja butuhkan. “Saya yakin, 2.471 wisudawan yang diwisuda saat ini adalah calon-calon emas bangsa. Semoga, ilmu yang didapatkan dari UMM bisa menjadi bekal terjun ke dunia masyarakat,” harapnya. (*)
Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni