PWMU.CO – Harapan Ketua PDA Gresik untuk PCA Sangkapura dan Tambak. Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Sangkapura menggelar Musyawarah Cabang (Musycab) XI bersama PCA Tambak di SD Muhammadiyah 1 Sangkapura, Bawean, Gresik.
Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik Innik Hikmatin SPd MPdI mengawali sambutannya dengan mengutip surat as-Saff ayat 10-11.
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا هَلۡ اَدُلُّكُمۡ عَلٰى تِجَارَةٍ تُنۡجِيۡكُمۡ مِّنۡ عَذَابٍ اَلِيۡمٍ تُؤۡمِنُوۡنَ بِاللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ وَتُجَاهِدُوۡنَ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ بِاَمۡوَالِكُمۡ وَاَنۡفُسِكُمۡؕ ذٰلِكُمۡ خَيۡرٌ لَّـكُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَۙ,
“Wahai orang-orang yang beriman, maukah kamu aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? Yaitu kamu beriman kepada Allah dan Rasul’Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.”
Melihat suasana agak serius, Innik spontan mengajak peserta meneriakkan jargon, Ahad (24/9/2023). Saat Innik bilang, “PCA Sangkapura dan PCA Tambak!”
Peserta menjawab, “Perempuan berkemajuan!” Mereka tampak semangat dan penuh syukur sambil mengangkat tangan dengan mengepal. Musycab kali ini mengangkat tema ‘Membumikan Islam Berkemajuan, Memajukan Bawean’.
Innik lantas menegaskan, “Perempuan berkemajuan itu harus berilmu dan terus belajar sebagaimana telah dibaca oleh pembaca tilawah, Ustadzah Lely Kepala SD Mutu Bawean. Yaitu firman Allah surat al-Mujadalah ayat 11.”
Perempuan Bawean Berkemajuan
Bagi Innik, perempuan berkemajuan dituntut tidak hanya mengurusi diri sendiri tetapi juga perempuan lainnya. Dia sepakat dengan Ketua PCA Sangkapura Rose Yuliati yang menukil Ali Imran ayat 110.
“Khairu ummah, memanusiakan manusia. Dilahirkan untuk manusia. Makanya harus terus berilmu. Iqra, membaca dan membaca sehingga bisa memberikan yang terbaik untuk manusia lainnya,” tutur Kepala UPT Resource Centre Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik ini.
Innik pun mengapresiasi para insan perempuan berkemajuan yang sudah dan terus siap merealisasikan usaha-usaha bersama Aisyiyah Cabang Sangkapura dan Tambak. “Dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan yaitu tegaknya agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya sebagaimana Anggaran Dasar (AD) Aisyiyah Bab III pasal 7,” ungkapnya.
Innik bersyukur PCA Sangkapura dan Tambak sudah berdakwah amar makruf nahi mungkar dan tajdid di segala bidang kehidupan. “Kemudian pada hari ini, 24 September 2023, 8 Rabiul Awal 1445, program-program yang sudah dilakukan dalam bentuk amal usaha dan kegiatan telah dilaporkan dalam kemasan buku warna hijau kekuningan dengan logo Aisyiyah,” imbuhnya.
Buku itu berisi Laporan Pertanggung Jawaban PCA Sangkapura. “Dengan harapan laporan bisa diterima dan memberikan inspirasi dan spirit untuk menambah nilai takwa kepada Allah SWT. Ini sebagaimana AD Aisyiyah Bab III pasal 7 dan 8. Pada hari ini pula merealisasikan AD Aisyiyah Bab VII pasal 29 dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Bab VIII pasal 27 terkait Musycab XI PCA Sangkapura Bawean,” terang Innik.
Isu Strategis Bawean
Usai membaca laporan dan isu strategis, Innik mengapresiasi PCA Sangkapura yang tidak hanya copy-paste. Mereka menyesuaikan kondisi kebutuhan isu strategis di Bawean.
Ada enam isu strategis yang disesuaikan dengan kondisi Bawean. Innik menyoroti isu strategis ke-6, pendidikan inklusif. “Terkait pendidikan inklusif, sikap inklusif sudah dibuktikan oleh Yunda- Yunda Nasyiatul Aisyiyah Bawean yang siap menghadapi tantangan selama tiga hari ini, mengikuti pelatihan tentang layanan disabilitas bersama Fatayat,” ungkapnya.
Dari situlah Innik meyakini PCA Sangkapura juga mampu hadir mengatasi tantangan yang perlu ditemukan solusinya. “Yaitu siap menjadi relawan peduli disabilitas di Sub UPT Resource Centre Bawean yang sudah dilaunching Ibu Wakil Bupati pada 16 Mei 2023 yang lalu,” imbuhnya.
Kemudian, Innik mengucap terima kasih kepada Rose Yuliati dan pimpinan lainnya. “Ibu Kamariyah, Ibu Nurmala, karena sudah memberdayakan Yunda-Yunda Nasyi’ah untuk terlibat menjadi panitia bahkan ketua panitianya berpakaian Nasyiah,” tambah perempuan kelahiran Golokan, Sidayu, Gresik, Jawa Timur itu.
Menurut Innik, itu menunjukkan keterlibatan kederisasi sangat tampak.
Doa-Doa
Innik lantas mengajak semua peserta berdoa, “Semoga Ibu Nurul Khiriyah, Corp Mubalighat Aisyiyah (CMA) Bawean, tambah sehat, diangkat penyakitnya, dan segera mendapat kesembuhan.” Malam itu dia diberangkatkan layar menuju rumah sakit.
Dia juga mengajak mendoakan pejuang yang sudah wafat. “Ibu Innayah dan Ibu Srikaryati yang sudah mendahului kita, semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah dan cita-citanya terus ditindaklanjuti oleh kader-kader penerusnya,” lanjutnya.
Di akhir sambutan, Innik mengucapkan, “Selamat Bermusycab! Semoga menghasilkan pimpinan-pimpinan yang bisa menjadi uswah, qudwah, dan merealisasikan kepemimpinan yang diteladankan oleh Rasulullah SAW.”
Dari Musycab ini dia berharap, PCA Sangkapura dan Tambak menghasilkan program-program yang bisa menjawab tantangan zaman generasi muda bangsa dan perempuan-perempuan muda berkarya, insan perempuan berkemajuan. (*)
Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni