PWMU.CO – Relasi Wisata DMU PWM Jatim mengelar Manasik Umrah bagi jamaah yang dilaksanakan di Kantor Relasi Wisata Muhammadiyah Bussiness Center (MBC), Surabaya (23/9/2023).
Manasik umrah diikuti 30 orang. Mereka didampingi langsung oleh General Manager Relasi Wisata Fathul Mufid. Dalam kegiatan ini calon jamaah umrah mendapat dua materi. Pertama perihal teknis perjalanan umrah. Kedua manasik yang meliputi teori dan praktek umrah.
Fathul Mufid menjelaskan kepada teknis perjalanan umrah yang mengupas perihal perlengkapan apa saja yang dibawa selama menjalanani ibadah umrah, apa saja yang ditaruh di koper maupun yang di kabin, waktu kumpul, teknik keberangkatan dan kepulangan, perlengkapan pribadi maupun lainya, serta ditunjukkan perkiraan cuaca selama di Makkah maupun di Madinah.
“Bapak Ibu hendaklah membawa perlengkapan yang penting dan seperlunya saja. Misal pakaian ihram, pakaian ganti, sepatu atau sandal, obat-obatan jika diperlukan serta barang yang memang dibutuhkan selama ibadah umrah. Intinya jangan terlalu banyak yang dibawa ketika umrah,” katanya.
Dia menuturkan, karena dipastikan di sana akan banyak belanja oleh-oleh yang akan dibawa ketika kembali ke Tanah Air, baik untuk keluarga, sanak saudara, teman, tetangga. “Pastinya koper Bapak Ibu akan ‘beranak’. Bukan ‘beranak’ saja, namun akan ‘beranak pinak’,” kelakarnya tersenyum.
Dia menjelaskan, teknis perjalanan umrah, “Bapak Ibu yang umrahnya berangkat tanggal 18 Oktober2023. Perlu diketahui ibadah umrah kita adalah umrah plus Dubai 12 hari, 2 kali Juah di Arab Saudi.
“Jika sesuai rencana kita akan berangkat hari Rabu siang, berkumpul di Terminal 1 Bandara Ir Juanda Surabaya,” katanya.
Masjidil Haram
Fathul Mufid menjelaskan, selanjutnya jamaah akan terbang menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar. Istirahat sebentar lanjut penerbangan menuju Bandara Internasional Dubai dengan Maskapai Emirate EK-369.
“Sesampainya di Dubai, jamaah akan menuju ke hotel dan selanjutnya akan melaksanakan kegiatan Half Day City Tour Dubay (Tur Kota Dubay Setengah Hari). sSelanjutnya terbang menuju Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah menggunakan maskapai Emirate EK -803,” jelasnya.
Setibanya di bandara menuju ke Kota Madinah dan memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi dan ziarah di sekitarnya.
“Selanjutnya, jamaah menuju Bier Ali untuk mengambil miqat dengan mengucapkan niat umrah, dan sejak mengambil miqat guna melaksanakan umrah, maka seluruh larangan berlaku bagi jamaah umrah sampai selesai tahalul,” tambahnya.
Setelah proses ibadah umrah, maka jamaah dipersilahkan memperbanyak ibadah di Masjidil Haram maupun thawaf di Ka’bah serta ziarah di sekitar Makkah.
Setelah semua rangkain kegiatan selesai, sambungnya, bapak ibu bisa persiapan kembali pulang ke tanah air. “Semoga semua jamaah diberikan kesehatan dan kelancaran selama menjalankan ibadah umrah,” harapnya. (*)
Penulis Mufidatul Latifah. Editor Ichwan Arif.