PWMU.CO – IMM bukan organisasi yang kaku dan baku disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Berau Kalimantan Timur Nur Heni setelah membaca buku Luwesitas IMM karya Fathan Faris Saputro.
Dia mengatakan, “Dari buku ini, kita dapat melihat bahwa IMM bukan organisasi yang kaku dan buku. Ini mengajak kita untuk beradaptasi dalam bergerak. Tidak hanya dalam hal akademik, tetapi IMM juga harus beradaptasi dengan dunia sosial dan politik,” ujar Heni, Rabu (27/9/2023).
Menurut Heni buku ini adalah sebuah pencapaian yang membanggakan bagi kader IMM. “Buku ini dapat menjadi bacaan ringan bagi seluruh kader IMM dan juga sebagai refleksi untuk melakukan pergerakan yang adaptif,” ujarnya.
Heni juga menyampaikan harapannya setelah lahirnya buku Luwesitas IMM ini. “Organisasi IMM harus lincah dalam melakukan pergerakan dan perubahan. Semoga ke depan, pergerakan yang dilakukan IMM dapat semakin gencar dan gesit,” harapnya.
Dia mengajak memulai untuk melakukan pergerakan dengan meningkatkan kepekaan di sekitar kita. “Setiap perubahan yang kita inginkan pasti bisa kita ciptakan. Agar seluruh kader IMM dapat membaca situasi dan menjawab tantangan zaman yang ada,” ujarnya.
Sebelumnya penulis buku “Mengembalikan Gerakan: Sejarah IMM Lamongan 1985-2006 Ma’in SHI juga mengapresiasi buku tersebut.
Ma’in mengatakan buku setebal 133 halamam ini sebagai karya yang keren, sistematis, dan enak dibaca, menghadirkan semangat dan inspirasi baru bagi semua kader IMM Lamongan.
Buku ini mengisahkan tentang nilai-nilai positif yang mendorong perkembangan organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
“Buku ini mengajak kita untuk memahami konsep luwesitas, dinamika peran IMM, fleksibilitas penyelenggaraan kegiatan, pengembangan kelembagaan dan struktural, serta pentingnya kolaborasi dan jaringan organisasi eksternal,” ujar Ma’in ada PWMU.CO, Kamis (21/9/2023). (*)
Penulis Septi Sartika Editor Mohammad Nurfatoni