PWMU.CO – Forum Zakat (FOZ) Daerah Tulungagung dideklarasikan di Aula Kantor Kemenag Tulungagung, Senin ( 25/9/2023).
Kepala Kantor Kementerian Agama Tulungagung Drs Moh Nasiim MPd mengatakan, tingginya angka kemiskinan di Indonesia bisa ditanggulangi dengan para aghniya dengan tertib membayar zakatnya, karena potensi zakat di Indonesia Rp 327 triliun hampir sama dengan APBN tahun 2022.
Pengentasan kemiskinan di Indonesia bisa lebih cepat lagi karena selain ditunjang dari APBN, zakat, ada pula kekayaan alam yang sangat potensial untuk dimanfaatkan untuk menyejahterakan rakyat.
Nasiim berpesan kepada pengurus FOZ Daerah Tulungagung agar lebih selektif dalam menerima anggota. ”Banyaknya lembaga zakat yang tidak resmi bisa menjadi permasalahan apabila FOZ tidak selektif dalam menerima sebagai anggota,” ucapya.
Sementara Moh. Mahrus, Kepala Bagian Kesejahteran Rakyat (Kesra) mengatakan, jika penduduk muslim Indonesia yang jumlahnya sekitar 240 juta melaksanakan zakat, maka angka kemiskinan di Indoneisa akan bisa teratasi.
Mahrus berharap tujuh lembaga zakat di Tulungagung bisa bekerja sama dengan Baznas dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan program-programnya.
”Tidak hanya pelaksanaan program, bisa juga bekerja sama dalam fundraisingnya,” ucapnya.
Ketua FOZ Jatim, Kholaf Hibatulloh, mengatakan FOZ Daerah Tulungagung adalah daerah yang ke-8 mendeklarasikan berdirinya di Jawa timur. FOZ Perwakilan Jawa Timur punya target setiap kota dan kabupaten berdiri FOZ.
Kholaf sepakat dalam perekrutan anggota FOZ akan diperketat mengingat kasus penyimpangan dana zakat, infak, dan sedekah.
Dia berharap kepengurusan FOZ Daerah Tulungagung dapat bersinergi dengan stakeholder, seperti kementerian agama, pemerintah daerah, Baznas, serta lembaga zakat yang lain.
Deklarasi Forum Zakat Tulungagung dihadiri oleh tujuh lembaga zakat seperti BMH, YBM PLN, LA Persada, LMI, Yatim Mandiri, dan Lazismu.
Terpilih pengurus FOZ Daerah Tulungagung tahun 2023-2026 sebagai berikut Sugiyarno (Ketua/BMH), Hendra Pornama (Sekretaris/Lazismu), Siti Zulaikah (Bendaahara/LMI).
Penulis Hendra Pornama Editor Sugeng Purwanto