PWMU.CO – Pengukuhan PCM Sukodono Sidoarjo berlangsung di pendapa kecamatan, Sabtu (23/9/2023).
Ketua PCM Sukodono periode 2022-2027 Dr Dwi Songgo Panggayudi MM bersama jajarannya dikukuhkan oleh Ketua PDM Sidoarjo Prof Dr Dzo’ul Milal.
Dwi Songgo Panggayudi menggantikan Sumino.
Sukodono yang memiliki 14 Pimpinan Ranting Muhammadiyah seluruhnya hadir menyaksikan pengukuhan PCM Sukodono.
Juga hadir Sekretaris PWM Jatim Prof Dr Biyanto, Camat Sukodono, Forkompimcam, dan jajaran pemuka masyarakat.
Dalam sambutannya Dwi Songgo Panggayudi menyampaikan, KH Ahmad Dahlan mengajar untuk berbuat baik dengan umat. Beramal dengan ikhlas melalui amal usaha pendidikan.
”Sukodono sudah memiliki PG PAUD, PG TK, SD Zamzam, insyaallah satu rumah sakit swasta kini beralih menjadi RS Muhammadiyah, walau kini masih ditangani PCM Sepanjang,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, Puskud Jatim bekerja sama dengan Muhammadiyah Sukodono akan membuka beras murah Muhammadiyah akan diproduksi. ”Pondok pesantren insyaallah akan bertambah,” ujarnya.
Camat Sukodono M. Solichin mengatakan, Ketua PCM Dwi Songgo Panggayudi pernah menjadi ketua RT 09 Sambung Rejo. Di kampungnya melaksanakan program jimpitan bersama warga dan hasilnya luar biasa.
”Di tahun 2023 menjadi RT terbaik di Sambung Rejo, dapat menolong warga yang kesulitan. Ini bisa dikembangkan di Sukodono. Berharap stunting tidak ada lagi di Sukodono. Warga mandiri menolong warga tidak mampu, tidak akan ada warga kekurangan jika semua peduli,” katanya.
Dia berharap, budaya kesetiakawanan sosial dikembangkan. Sukodono dengan warga 7.800 calon pemilih di pemilu mendatang supaya tetap kondusif.
Perlu pendidikan politik agar masyarakat bisa sukses berpartisipasi. Secara kualitas bisa memiliki pemimpin yang bagus. Secara kuantitas partisipasi politik masyarakat optimal.
Ketua PDM Sidoarjo Dzo’ul Milaldalam sambutannyamenyampaikan, sebetulnya PCM itu sudah sah begitu terbit SK dari PDM dan dapat melakukan dakwah.
”Acara pengukuhan PCM Sukodono seperti halnya walimah, mengabarkan agar masyarakat tahu,” katanya.
Lantas dia menjelaskan prinsip kerja yang disebut dengan istilah Track. Singkatan dari Transparan, Responsif, Akuntabel, Collective Collegial, Kompak.
Transparan artinya terbuka. Semua dilaksanakan dan semua tahu apa yang dikerjakan tanpa ada rahasia.
Responsif, kata dia, maknanya, cepat tepat, cerdas dalam bersikap. Akuntabel, artinya, setiap kegiatan tercatat dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
Collective collegial, dia menerangkan, pimpinan secara kolektif, harus bekerja sama dengan semua jajaran untuk menyejahterakan umat.
”Jangan ada raden ngabehi, semua tugas dikerjakan sendiri. Distribusikan tugas bersama,” katanya.
Kompak, artinya tidak ada friksi. Warga Muhammadiyah cara bekerja seperti kereta, tujuan jelas dan tepat waktu, on time.
”Yang tidak boleh adalah hanya melayani yang bayar, sementara yang tidak bayar ditinggalkan,” tandasnya.
Penulis Dian R. Agustina Editor Sugeng Purwanto