Miskonsepi Pelaksanaan P5
Mengawali materinya Yuyun Minarti SE menyampaikan masih ada beberapa hal yang menjadi miskonsepsi dalam pelaksanaan P5 di antaranya harus ada produk pada akhir kegiatan. Yang benar adalah produk hanya merupakan bonus, yang terpenting adalah peningkatan karakter siswa.
Oleh sebab itu dalam menentukan topik P5 harus berdasarkan visi misi sekolah serta permasalahan mendasar yang ada di satuan pendidikan tersebut, sehingga Profil Pelajar Pancasila yang disasar akan bisa tercapai.
Dian, salah satu peserta dari SMA Nusantara mengaku dirinya banyak mendapatkan ilmu baru setelah mengikuti kegiatan praktik baik workshop yang diadakan SMA Muhammadiyah 8 Gresik.
“Saya sering mengikuti kegiatan serupa baik yang diadakan SMA negeri maupun swasta. Memang benar penyusunan modul ajar dan P5 disesuaikan dengan permasalahan dan kemampuan sekolah masing-masing. Apa yang diterapkan di sini belum tentu dapat diterapkan di sekolah saya,” ungkapnya.
Namun, lanjutnya, dengan adanya kegiatan seperti ini pemahaman saya dan bapak/ibu guru yang lain terkait kurikulum merdeka dapat meningkat dan dapat membantu implementasi kurikulum merdeka di sekolah saya.
“Kalau bisa acara seperti ini dapat sering diadakan. Kami menyambut dengan baik, jika SMAM 8 Gresik dapat memberikan praktik baik di sekolah saya,” tambahnya. (*)
Penulis Emi Faizatul Afifah Editor Mohammad Nurfatoni