PWMU.CO – Raker PDM Lamongan 2022-2027 berlangsung di Auditorium Budi Utomo Umla, Rabu (20/9/2023).
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Shodiqin menjelaskan, dua buku yang dipegang para peserta Raker PDM dari majelis maupun lembaga adalah Tanfidh Musyda PDM dan Program Kerja Majelis dan Lembaga yang dipelajari kembali.
Shodikin menerangkan konsolidasi organisasi dengan menyusun dan menetapkan pembagian tugas PDM Lamongan serta pengangkatan Unsur Pembantu Pimpinan ( UPP ) agar tujuan program lima tahun ke depan yang telah direncanakan itu dapat dilaksanakan dengan baik.
”Program dapat dilaksanakan dengan baik kuncinya harus konsisten dan berkesinambungan,” ujarnya dalam sambutan rapat kerja.
Dia menuturkan, rencana program yang telah dibuat untuk lima tahun ke depan harus memperhatikan waktu. Tentang waktu tercantum dalam Quran surat al-Hasyr : 18.
”Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah setiap orang melihat apa yang pernah dilakukan untuk besok.”
Dari ayat itu, kata dia, selanjutnya membandingkan apa yang telah kita lakukan dari tahun 2022, kemudian tahun 2023, untuk melangkah besok.
”Bila yang kita lakukan sudah lima puluh persen sudah bagus, dari yang kita rencanakan, maka dapat dikatakan sukses, untuk melangkah menuju lima tahun ke depan,” jelasnya.
Program majelis dan lembaga yang telah dimusyawarahkan dalam komisi yang sama disatukan menjadi kerja bersama. Jumlah anggota majelis dan lembaga 434 orang.
”Jumlah yang cukup besar, mungkin se Jawa Timur, bahkan se-Indonesia. Memang ingin Muhammadiyah besar, ya Muhammadiyah memang besar,” ujarnya.
Dia meminta program harus jelas dan dapat dilaksanakan, dijangkau, bukan hanya di awang-awang.
”Makan penyet terong lebih nikmat dari pada omong-omong makan sate. Apalagi mimpi makan sate kambing,” selorohnya disambut tawa peserta Raker PDM Lamongan.
Selanjutnya ada kontrol, kata dia, sebagaimana Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur menggolongkan tiga macam keadaan di sekolah Muhammadiyah. Ada sekolah sehat, kurang sehat, dan tidak sehat. ”Semua masalah ini harus dicarikan solusinya,” ujar Shodikin.
Penulis Hilman Sueb Editor Sugeng Purwanto