PWMU.CO – BEM, IMM, UKM Al Mujaddid Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Ki Bagus Hadikusumo Umla, Kamis (28/9/2023).
Kegiatan Kajian Akbar bertema Merefleksikan Figur Intelektual di Era Milenial Mahasiswa Umla ini merupakan Program Kerja Kementerian Agama (Kemenag). Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Umla bekerja sama dengan Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Al Iskandariyah Umla, PK IMM Ibnu An-Nafis Umla, PK IMM Abu Hanifah Umla dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Al Mujaddid Umla.
Dalam kajiannya, Masro’in Assafani MA menceritakan sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dikaitkan dengan al-Quran Surat al-Fil.
Pria kelahiran Desa Keduyung, Kecamatan Laren ini menjelaskan di dalam Surat al-Fil, kelahiran Nabi Muhammad SAW bertepatan dengan peristiwa tentara bergajah menyerang Ka’bah. Dalam kisah tersebut, pasukan gajah yang dipimpin raja Abrahah datang ke Mekkah dengan tujuan menghancurkan Ka’bah.
“Abrahah merasa iri dengan Ka’bah di kota Mekkah yang semakin hari semakin ramai dan dipadati orang-orang yang melaksanakan ibadah haji. Sehingga ia mendirikan Gereja besar dan tinggi dengan maksud untuk menyaingi bangunan Ka’bah,” katanya.
Wakil ketua PDM Lamongan ini kemudian mengutip al-Quran Surat al-Fil, Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?”
“Pelajaran yang terkandung dalam ayat kesatu ini. Mengingatkan Nabi Muhammad SAW, bahwa kedengkian, keserakahan, kesombongan. Itu pasti dihancurkan oleh Allah SWT.
Dalam ayat ini, lanjutnya, kenapa pasukan bergajah dihancurkan oleh Allah SWT? Karena Raja Abrahah pada saat itu ingin menghancurkan Ka’bah dengan membawa pasukan 60.000 gajah dengan kedengkian, keserakahannya dan kesombongannya, merasa dia yang paling besar dan tinggi.
Secara intelektual, sambungnya, ayat ini menggambarkan ada seorang yang memiliki kebesaran tapi sombong, serakah, pendengki, dan kejam. Ayat kedua, Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?
“Jadi orang yang sombong, serakah, pendengki. Itu tipuannya akan menjadi sia-sia. Suatu saat ada orang yang sombong. Maka yakinlah kesombonganya tidak akan lama, dan pasti akan dihancurkan oleh Allah SWT,” jelasnya.
Maka, tegasnya, kalian berjalan di muka bumi ini jangan jadi orang yang sombong. Ayat ketiga, Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong. Ayat keempat, Yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar.
“Tujuan Allah SWT mengirimkan burung ababil dengan membawa batu. Untuk menghinakan kesombongan dari raja Abrahah dan pasukannya.Karena Ka’bah itu adalah kiblatnya umat Islam,” jelasnya.
Ayat kelima, Sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat). Jadi, tekannya, Nabi Muhammad SAW akan lahir saja peristiwanya seperti itu. Apalagi perjuangannya.
Simpulannya, ungkapnya, pelajaran pertama yaitu kesombongan, kedua keserakahan, ketiga kedengkian, keempat kekejaman, itu akan dihancurkan oleh Allah SWT. Maka jangan sampai kalian mempunyai empat sifat ini.
“Tapi punyailah sifat Shidiq, amanah, fatonah. Maka kalian akan menjadi kader Muhammadiyah yang maju dan menjadi penerus perjuangan Muhammadiyah,” tandasnya. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan. Editor Ichwan Arif.