PWMU.CO – IPM Junior SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik mendapat kunci langkah hidup dipermudah dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 2020-2022 Nashir Efendi SSos.
Ditemani rekannya, Anggota Bidang Perkaderan PP IPM 2023-2024 Haris Islah, Nashir menyampaikan tips itu kepada 22 kader Pimpinan Ranting IPM Junior SD Mugeb periode 2023-2024. Kepala SD Mugeb M Nor Qomari SSi juga ikut mendampingi.
Pada awal perjumpaannya dengan IPM junior di Ruang Tamu SD Mugeb pagi itu, Nashir mengajukan pertanyaan, “Adik-adik Ipmawan Ipmawati, sudah mengaji hari ini?” Banyak di antara mereka yang menjawab sudah. Sebagian malu-malu menjawab belum.
Nashir lantas mengenalkan dirinya, di mana kepemimpinan PP IPM periodenya baru saja berakhir. “Alhamdulillah, saya telah menyelesaikan amanah,” ungkapnya.
Pria kelahiran Lamongan, 9 November 1997 itu menekankan, “Saat ini adik-adik menjadi pionir manusia bermanfaat melalui Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Di sini jujur saya sangat bangga kepada adik-adik!”
Rasa bangga itu muncul sebab dulu waktu Nashir masih SD belum bisa mendapatkan rezeki seperti mereka sekarang, bergabung di IPM junior. “Di sini kita belajar menjadi manusia yang memiliki manfaat,” terang Ketua Bidang Perkaderan Pimpinan Wilayah IPM Jawa Timur 2018-2020 ini.
Dia lanjut mengenang, “Dulu ketika saya SD hanya diharuskan belajar. Untuk aktivitas seperti adik-adik sekalian ini sangat kurang. Ini sangat bermanfaat ketika nanti melanjutkan di SMP, SMA, kuliah, kerja.”
Nashir pun meyakinkan, “Adik-adik semua bisa lebih baik dari saya. Kalau saya bisa bertemu Bapak Presiden, saya yakin adik-adik bisa lebih dari itu. Mengapa? Karena adik-adik memulainya lebih awal. Saya baru mulai aktif IPM ketika SMA. Tapi itu saya belum aktif, hanya tahu saja.”
Alumnus Universitas Brawijaya itu lantas mengajak mereka yang baru dilantik menjadi IPM untuk bersyukur. “Di SD Mugeb ini menjadi insan mulia, berprestasi, berbudi pekerti yang luhur, dan berwawasan luas. Saya yakin ke depan Indonesia ketika melihat hak anak, isu tentang anak, dari 22 adik-adik di sini nantinya bisa membawa masa depan yang bagus,” imbuhnya.
Kunci Langkah Dipermudah
Nashir pun berbagi kunci yang harus dijalankan ketika menjadi manusia bermanfaat. “Satu, secara akademik nilai memang oke. Tidak boleh di bawah nilai minimal. Kalau nilai minimal 75, nilai adik-adik tidak boleh di bawahnya,” tuturnya.
Kedua, dekat dengan semua orang, termasuk guru, orangtua, dan teman. “Tidak boleh memiliki rasa dendam kepada siapa pun. Kalau kita memiliki banyak kedekatan, nanti kita akan dipermudah. Sebaliknya, kalau kita menjauhkan diri dengan teman-teman, kakak kelas, adik kelas, maka saya pastikan hidup kita tidak akan mudah,” imbuhnya.
Pria berkacamata ini lantas menegaskan, dirinya bisa seperti ini karena juga didukung orang-orang yang dekat dengannya. “Tidak mungkin saya bisa sukses kalau tidak memiliki kedekatan minimal dengan teman-teman, karena kita tidak tahu nantinya teman-teman kita di sini menjadi seperti apa,” ungkapnya.
Ketua Bidang Perkaderan PD IPM Gresik periode 2014-2016 itu menerangkan, “Sekarang kita selisih 17 tahun, tapi tidak menjamin saya lebih baik dari teman-teman semuanya. Karena itulah kita sebagai pelajar Muhammadiyah, dididik bagaimana membangun komunikasi yang baik dengan teman dan ustad-ustadzah.”
Dia juga mengajak 20 kader IPM Junior itu untuk membangun dan menjaga kepercayaan. “Karena itulah yang membuat kita besar nantinya dan ditolong. Besarnya kita bukan karena kita sendiri tapi besarnya kita karena orang-orang di sekitar kita,” tambahnya, Jumat (22/9/2023).
Nashir optimis, “InsyaAllah kita bisa meraih dan mendapatkan apa yang kita inginkan. Walaupun di dunia ini kita tidak benar-benar mendapatkan, meraih, kehilangan sesuatu, karena semua ini milik Allah SWT. Maka di sini kita tetap rendah hati sebagaimana diajarkan di Muhammadiyah!”
Akhirnya Nashir mengajak mereka bercita-cita besar. “Sekolah di sini tentu memiliki akhlak yang lebih baik, memiliki pengetahuan, kemampuan berbahasa Inggris, kemampuan akademik, ibadah, dan pengetahuan luas, punya target yang besar, punya teman yang banyak. Seperti itulah yang menjadikan kita diberikan kemudahan dalam setiap langkah kita,” jelasnya.
Dia menutup motivasinya dengan pernyataan, “Kalau saya diberi kesempatan mengulang sekolah, saya mau bersekolah di sini. Karena dunia dan akhirat semua didapatkan.” (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni