PWMU.CO – Inspirasi owner Bakso Kaki Sapi Akhmad Sayful Latif ST SE MM menambah motivasi siswa kelas V SDMM. Ia hadir sebagai guru tamu di aula lantai IV, Senin (25/9/2023).
Kegiatan ini rangkaian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) hari keenam. Siswa kelas V telah menjalani serangkaian kegiatan eksplorasi kewirausahaan melalui video dan kunjungan ke UMKM sekitar sekolah.
Latif, sapaan akrab Akhmad Sayful Latif ST SE MM, berbagi cerita dan pengalamannya jatuh bangun membangun bisnis kuliner yang saat ini viral di Kabupaten Gresik. Berawal dari orang tua yang menggeluti bisnis berjualan bakso. “Orang tua saya punya semangat yang tinggi walau dalam keadaan sakit untuk memperjuangkan anaknya agar dapat menyelesaikan sekolahnya,” kisahnya.
Kegigihan ini membuat Latif merasa kasihan dan melanjutkan estafet perjuangan orang tuanya untuk berjualan bakso keliling. Jiwa wirausaha yang mulai muncul ini membuatnya merambah ke usaha yang lebih besar lagi dengan menyewa ruko kecil.
Saat ini Latif telah membuka beberapa cabang di kota santri dengan kuliner spesial yang tak asing yaitu Bakso Kaki Sapi (BKS). Meski seorang sarjana, ia mengaku tidak malu berjualan bakso.
Alasan Latif memilih berwirausaha bidang kuliner bakso karena olahan daging berbentuk bulat ini bisa dinikmati baik pagi, siang, maupun malam. “Tak hanya itu, dengan berwirausaha kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru, bisa bantu sesama,” ujarnya.
Sebagai seorang wirausahawan, owner bakso kaki sapi ini mengatakan harus memiliki mental yang kuat dan memahami teknik SWOT. Yaitu mampu menganalisis kelebihan, kekurangan, peluang, dan tantangan yang ada.
Lulusan ITS ini juga mempraktikkan cara membuat bakso yang enak dan langsung diikuti anak-anak dengan antusias. Alumni Magister Manajemen UMG itu menyampaikan, berwirausaha seperti mainan. “Seperti bermain roller coaster di mana ada saat bergulung-gulung naik turun, maka berwirausaha itu harus kreatif dan bermental kuat,” kata dia.
Menurutnya, hal yang perlu disiapkan adalah restu orang tua, ibadah yang kuat, inovasi, dan mengunggulkan keunikan sehingga menjadi pembeda dari yang lain. Di akhir sesi, ia membagikan 12 voucher kepada siswa yang aktif mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan darinya.
Pesan Kepala Sekolah
Kepala SDMM Ria Pusvita Sari MPd mengatakan, melalui semangat kewirausahaan, anak-anak dapat belajar berbagai hal berharga. Pertama, mereka dapat mengembangkan sikap mandiri, kreatif, dan inovatif.
Dalam menciptakan ide-ide bisnis, lanjutnya, anak-anak akan diperkenalkan pada proses berpikir kritis dan solutif. “Kewirausahaan juga melatih anak-anak untuk berani mengambil resiko dan menghadapi tantangan,” ujarnya.
Menurut Pelatih Ahli/Fasilitator Sekolah Pengegrak itu, anak-anak akan belajar bagaimana mengatasi kegagalan dan bangkit kembali dengan semangat yang baru. “Selain itu, melalui kewirausahaan, anak-anak akan belajar memahami konsep pengelolaan keuangan, melakukan perencanaan, dan berkomunikasi dengan orang lain,” jelasnya.
Tema ini, kata dia, sangat berhubungan dengan Pancasila, karena di dalamnya terdapat beberapa nilai yang relevan. “Misalnya, nilai gotong royong akan terwujud ketika anak-anak bekerja dalam tim untuk menciptakan usaha bisnis. Selain itu, nilai adil dan bijaksana juga akan terbentuk ketika anak-anak mempelajari bagaimana membagi keuntungan dan mengelola aset secara adil,” tegasnya. (*)
Kontributor Rudi Purnawan. Editor Ria Pusvita Sari.
Gabung komunitas belajar Tea WG SDMM Gresik di https://guru.kemdikbud.go.id/komunitas/rkD7WzG4DP?from=home
Informasi inden/titip nama https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdOgmfg-pOt2QEMHIImTgyGNFbNPGOf6IsF0q7qHOXUbuA75w/viewform?usp=sharing