Menyambut Baik
Saya menyambut baik hubungan kedua negara semakin maju pesat ini. Karena selain faktor budaya juga secara keagamaan memiliki komitmen yang sama untuk saling mendukung misi pendidikan, dakwah, bahkan wisata halal.
Saya mengingatkan, kita dapat mengatasi berbagai hambatan termasuk perbedaan bahasa dan budaya kedua negara. Tapi kita harus terus memperkuat persatuan sejalan perintah Allah dalam Ali Imran 103.
وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
Dalam pertemuan ini Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, menegaskan salah satu tugas MUI melindungi umat (himayatul ummah) melalui persatuan umat yang berhimpun di MUI.
Ketua MUI lainnya KH Cholil Nafis menegaskan kerjasama bidang dakwah dan ukhuwah saat ini dan ke depan sangatlah penting dengan merawat persaudaraan atau ukhuwah untuk kebersamaan kedua negara. Misalnya melalui pertukaran dai dan mahasiswa di lembaga pendidikan kedua negara.
KH Cholil Nafis hadir sebagai unsur NU. Sedangkan dari Muhammadiyah ada Muhamamd Ziyad, Al Washliyah Yusnar Yusuf, Dewan Masjid Indonesia Bunyan Saptomo, DDII Mashadi, Matla’ul Anwar Trisna, dan lain-lain. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni