PWMU.CO – Ronde ketiga rangkaian kegiatan untuk menghidupkan 10 malam terakhir bulan suci Ramadhan 1438 Hijriyah diselenggarakan oleh Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Daerah Muhammadiyah (MPS PDM) Surabaya di Panti Asuhan At Taqwa Jalan Beringin, Sambikerep, Surabaya, Senin (19/6).
Iftikaf keliling untuk menularkan virus militansi ber-Islam dan Bermuhammadiyah ini menghadirkan Muhammad Syaikhul Islam MHI sebagai narasumbernya. Bendahara Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur ini diminta untuk memaparkan materi tentang ‘Syubbanul Yaum, Rijalul Ghad’.
(Baca: Iktikaf Keliling Panti, Cara MPS Surabaya Hidupkan 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan)
Syaikhul menjelaskan bahwa pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan. Karena sejatinya manusia dalam Qur’an Surat At-Tin ayat 5 disebutkan sebagai ahsani taqwim, dan sebagai khairu ummah dalam QS Ali Imron ayat 110.
”Agar menjadi pemimpin yang baik, kita harus meneladani berberapa tokoh. Seperti Rasulullah Muhammad SAW. Kemudian KH Ahmad Dahlan, Jenderal Soedirman dan Soekarno,” ujarnya di hadapan para santri Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Sambikerep, Ahmad Dahlan, Nyai Walidah, Rumah Pintar Matahari dan Tandes.
(Baca juga: Ini 3 Keberkahan Berkhidmat di AUM dengan Hati Ikhlas)
Selain itu, lanjut Syaikhul manusia juga memiliki kewajiban yang harus dikerjakan. Di antaranya kewajiban untuk menuntut ilmu sebagaimana terdapat dalam QS Al-Mujadilah ayat 11. Kemudian, kewajiban untuk memperbaiki akhlaq, merumuskan cita-cita, menjaga ukhuwah Islamiyah dan berdakwah amar ma’ruf Nahi munkar.
”Sementara rumus sukses seorang mukmin itu adalah doa, ikhtiar dan tawakal atau DO ITA. Sedangkan rukun ikhtiar adalah tabah, sabar dan teguh atau istiqamah,” tuturnya mengakhiri tausiyahnya.(fery/aan)