Pelatihan Membatik Teknik Shibori, Begini Caranya

Pelatihan membatik
Siswa dan guru SD Muhasa Ngawi menunjukkan karya batik shibori. (Sofynafa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Pelatihan membatik memperingati Hari Batik Nasional diadakan SD Muhammadiyah 1 Ngawi, Senin (2/10/2023).

Acara ini bekerja sama dengan Produsen Batik lokal Ngawi Enjang Pelangi.

Pelatihan membatik dilaksanakan mulai kelas 1 sampai kelas 6 dengan jenis batik yang berbeda. Pelatihan berlangsung di Aula AR Fakhrudin SD Muhasa, sebutan sekolah ini.

Membatik dipandu Mbak Ajeng Estu, pemilik Rumah batik Enjang Pelangi. Kali ini memaki teknik shibori. Termasuk jenis batik cap. Teknik ini mengandalkan lipatan-lipatan untuk mendapat motif yang berbeda.

Siswa diperkenalkan dengan teknik dasar batik shibori yang dibuat dari kain mori putih.

Mbak Ajeng menjelaskan, cara membuat motif batik dengan melipat kain. Bisa dilipat memanjang.  Atau dilipat bolak-balik kecil seperti membuat kipas dari kertas. Atau dilipat berbentuk kotak, persegi panjang atau segitiga sesuai selera dan rencana motifnya.

”Setelah dilipat, kain diikat menggunakan karet dengan bentuk segi empat atau segi tiga sesuai pola yang diinginkan. Ikatan kain lantas dicelupkan dalam water glass. Lalu dicelupkan ke larutan pewarna sampai meresap,” katanya.

Kemudian didiamkan sekitar 10 menit. Setelah itu ikatan dibuka dan diangin-anginkan atau dijemur dengan posisi horizontal sampai kering.

Teknik shibori mengajari siswa tentang kesabaran, kekompakan dalam tim untuk mendapatkan sebuah batik yang bernilai tinggi.

Setelah penjelasan siswa langsung praktik membuat batik. Diajari cara melipati yang baik. Mengikat kemudian mencelupkan ke pewarna.

Begitu kain dibuka para siswa takjub dengan bentuk motif batik setelah jadi. Sangat indah dan unik. Kain batik kemudian dijemur dan menjadi oleh-oleh waktu pulang.

 ”Saya sangat senang bisa belajar batik shibori. Saya merasa bangga bisa menciptakan karya sendiri dengan teknik yang unik ini,” kata Arsyi siswa kelas 4 yang mengikuti pelatihan membatik ini.

Hanis Novitasari, wali kelas 4 Aisyah, mengatakan, dengan pelatihan ini anak-anak bisa mewarisi budaya batik yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia serta membuka wawasan dan keterampilan siswa.

Penulis Sofynafa   Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version