PWMU.CO – Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan mengundang Kak Tobi, Senin (2/10/2023).
Bertajuk Meneladani Akhlak dan Adab Nabi Muhammad SAW, kegiatan ini diikuti ratusan siswa kelas I hingga kelas VI yang memadati halaman sekolah yang berada di Jalan Baratajaya I No 11 Surabaya.
Acara yang dipandu Ustadz Fahmi Muqqodas dan Ustadzah Mina Aprilia ini berlangsung semarak. Diawali dengan pembacaan gema wahyu ilahi oleh ananda Muhammad Hamid Rahadi Kafi, siswa kelas VI. Disusul penampilan duet M Qiano Juan Dwisyahputro dan Zara Alisha Qaireen Azzalea yang membawakan lagu Allahul Kaafi.
Acara dilanjutkan dengan dongeng oleh Kak Tobi dengan Boneka O’o-nya. Ketut Santoso yang akrab dipanggil Kak Tobi berkisah tentang tentang kelahiran Nabi Muhammad Saw.
Dia mulai berkisah dengan melempar pertanyaan. “Siapa nama raja yang mau menghancurkan Ka’bah?” tanya Kak Tobi pada ratusan siswa. Kemudian salah satu siswa menjawab, “Raja Abrahah,” jawab Rangga Satria Baskoro siswa kelas V dengan benar dan percaya diri.
“Siapa nama kakek Nabi Muhammad Saw?” tanya Kak Tobi lagi.
“Abdul Muthalib,” jawab Abdullah Aufa Fa’iq siswa kelas III.
Kak Tobi mengajak dua perwakilan siswa yang sudah benar menjawab dan beberapa siswa untuk memerankan kisah kelahiran Nabi Muhammad Saw. Raja Abrahah diperankan Rangga Satria Baskoro dan Baya diperankan Abdullah Aufa Fa’iq dan beberapa siswa lainnya sebagai pasukan bergajah.
Kak Tobi mengatakan, Nabi Muhammad saw lahir pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah di Kota Mekah. “Tahun kelahiran Rasulullah dihubungkan dengan Tahun Gajah atau tahun 570 Masehi ketika Abrahah, penguasa Yaman berniat menghancurkan Ka’bah,” katanya.
Hari kelahiran Nabi Muhammad, lanjutnya, juga diwarnai dengan datangnya pasukan gajah yang dibawa oleh Raja Abrahah yang kafir. “Ketika pasukan bergajah yang kuat itu telah hampir mendekati Baitullah dan bersiap siap hendak menghancurkannya, orang-orang musyrik dari kalangan Arab berkumpul di sekitar Ka’bah dalam keadaan takut dan khawatir,” ucapnya.
Suku-suku Quraisy, yang ketika itu dipimpin Abdul Muthalib tidak melakukan perlawanan. “Abdul Muthalib dan pengikutnya bukan lawan seimbang untuk bala tentara Abrahah,” katanya.
Pada saat itu Abdul Muthalib yang merupakan pemimpin Quraisy hanya bisa terpaku dan pasrah, tidak bisa berbuat apapun untuk melindungi Baitullah. Beliau berdiri di hadapan kaumnya seraya berkata, “Adapun mengenai Baitullah aku serahkan sepenuhnya kepada yang memilikinya, hanya Dia lah yang bisa menjaganya dari kehancuran,” kisahnya.
Lalu, Allah SWT kala itu mengirimkan burung Ababil untuk menghancurkan kekuatan pasukan bergajah yang dipimpin Raja Abrahah. “Ketika pasukan tersebut telah memasuki kota Makkah dan belum sempat mereka menghancurkan Ka’bah, mereka telah terlebih dahulu hancur binasa,” tambahnya.
Pasukan bergajah, lanjutnya, tidak kuasa melawan kekuatan burung Ababil yang didatangkan Allah SWT. “Kejadian itu pun diabadikan Allah melalui firman-Nya dalam Surat al-Fil ayat 1-5,” ujarnya.
Beberapa bulan setelah penyerbuan tentara gajah, lanjut dia, di tempat yang lain di sekitar Ka’bah, tepatnya di rumah Abdul Muthallib, suara riang gembira terdengar. “Sebab, dari rumah tersebut lahir seorang bayi laki laki yang merupakan cucu Abdul Muthallib, dari putranya bernama Abdullah (yang telah meninggal dunia) dan istrinya, Aminah. Sang cucu kemudian diberi nama Muhammad,” tutupnya.
Diakhir berkisah, Kak Tobi mengajak seluruh siswa membaca Surat al-Fil ayat 1-5.
Kepala Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya Suyono SSi mengatakan, peringatan Maulid Nabi ini bertujuan untuk meningkatkan rasa ukhuwah sesama muslim minimal sesama teman di sekolah. “Saling menghargai dan bekerja sama dengan yang lain,” katanya.
Selanjutnya, lanjutnya, sebagai rasa syukur bisa berbagi untuk yang membutuhkan. “Semoga kegiatan ini bermanfaat dan siswa mampu menerapkan akhlak dan adab yang baikyang telah dicontohkan Nabi Muhammad Saw,” harapnya.
Acara selanjutnya, berbagi kebahagiaan untuk anak yatim siswa TK ABA yang membutuhkan di lingkup PCM Ngagel dan sekitar sekolah. Di akhir acara, seluruh siswa kelas V membentuk konfigurasi tulisan I Love Muhammad. (*)
Penulis Riska Oktaviana. Editor Ichwan Arif.