PWMU.CO – Jangan setengah-setengah, tapi bermuhammadiyahlah dengan Kaffah. Hal itu disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) At Taqwa Kranji Paciran Lamongan, KH Hasan Nawawi.
“Bermuhammadiyah itu harus secara kaffah. Jangan setengah-setengah. Jangan ngambang bermuhammadiyah. Ikhlas bermuhammadiyah, karena tantangan semakin berat,” tandasnya.
Kiai Nawawi mengutarakan hal itu saat memberikan sambutan pada Musyawarah Ranting (Musyran) Ke-11 Muhammadiyah dan Aisyiyah Kranji Lamongan Jawa Timur.
Kegiatan ini diselenggarakan di halaman Perguruan Muhammadiyah Kranji Paciran bertepatan dengan hari libur peringatan Maulid Nabi, 12 Robi’ul Awal 1445 H atau 28 September 2023.
“Selamat bermusyran semoga menghasilkan pimpinan yang terbaik. Aamiin,” ucapnya.
Acara Musyran dimulai pukul 09.00 WIB oleh pembawa acara H Ahmad Zaeni SPd MM MPd dilanjutkan kalam ilahi oleh santri Ponpes At Taqwa Kranji Wan Isna An Safarina.
Kemudian dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars Sang Surya oleh paduan suara Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Kranji.
Totalitas Bermuhammadiyah
Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kranji periode 2015-2022 Shodikin Hamim MPd mengatakan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan dakwah.
“Kita semua harus tetap istiqomah dalam berdakwah yaitu bermuhammadiyah secara totalitas,” tegasnya.
Dia juga mengatakan, tema yang diangkat dalam Musyran kali ini adalah Membumikan Islam Berkemajuan untuk Kejayaan Kranji, agar pemimpin terpilih nanti benar-benar bisa membawa kemajuan dan kejayaan khususnya warga Muhammadiyah Kranji.
Sementara itu, hadir mewakili Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Paciran adalah Drs H Agus Salim Syukron MPd.
Dia mengatakan, Muhammadiyah adalah pelaku sejarah bangsa ini. “Oleh karena itu, jangan melupakan sejarah orang-orang yang telah berkorban, merintis, berdirinya Muhammadiyah. Mereka berjuang dalam keterbatasan dan dalam minoritas,” jelasnya.
Menurut Agus Salim, sejarah itu penting, karena akan menjadi inspirasi dan semangat, sekaligus mewariskan nilai-nilai kepada generasi mendatang.
“Muhammadiyah sudah cukup tua, yakni sudah 111 tahun usianya. Tapi tua bukan berati melemah, justru semakin tua tanda semakin dewasa dan besar, jiwa ikhlas selalu ditanamkan,” paparnya.
Dia juga mengingatkan petuah KH Ahmad Dahlan tentang hidup-hidupilah Muhammadiyah dan jangan mencari hidup di Muhammadiyah. “Saya berharap pemimpin yang baru nanti tetap semangat dalam berjuang dan berdakwah,” pesannya.
Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan sidang pleno yaitu pemilihan Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Kranji periode 2022-2027.
Tepat pukul 12.30 WIB, hasil pemilihan telah diumumkan dan pukul 13.00 WIB acara Musyran resmi ditutup. Berikut Ketua dan Sekretaris terpilih.
Ketua PRM Kranji : Fathan Ahmad SE
Sekretaris : Ahmad Sholeh
Ketua PRA Kranji : Hj Taqiyah SAg
Sekretaris : Enik Hikmawati SAg
Penulis Sri Asian Editor Nely Izzatul