Pasutri Dikukuhkan Bersama, sang Anak Ikut Mendampingi

Zusli Zaidar Rakhman SKep Ners (kiri) bersama istrinya Maftuchatus Saidah SPd dan anaknya Majidah Gazala El Rakhman foto bersama setelah pengukuhan. (Marisha Amellia/PWMU.CO)

PWMU.CO – Pasutri dikukuhkan bersama dalam Pengkuhuan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) dan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Gresik.  Ada penampakan yang sedikit berbeda dari kegiatan yang diselenggarakan di Hall Sang Pencerah Lantai 8 Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Ahad (01/10/2023) Pagi itu. 

Tepat pukul 07.30 WIB terlihat sepasang keluarga muda. Kondisi perut sang istri membuncit karena ada janin berusia tujuh bulan di dalamnya. Dia sedang menggandeng putri kecilnya yang berusia lima tahun keluar dari pintu lift berwarna silver bertuliskan ‘Naik lift itu nikmat, naik tangga itu sehat’. 

Mereka bertiga bergegas menuju hall yang sudah berjajar kursi berwarna biru. Keduanya membaur dengan sebagian peserta lain yang sudah hadir di sana. 

Suaminya Zusli Zaidar Rakhman SKep Ners berbusana takwa putih, berbalut jas krem berlogo melati, dengan kopiah hitam yang dipakainya di kepala ambil tempat duduk di sayap kanan. 

Berbeda dengan istrinya Maftuchatus Saidah SPd yang mengenakan batik berwarna kuning gading berbalut jas krem berlogo padi. Dia bersama putrinya Majidah Gazala El Rakhman. Bayi 5 tahun 1 bulan ini mengenakan batik khas Nasyiah Gresik berwarna hijau berlambang damar kurung, pudak, dan melati berbalut kerudung kuning mengambil tempat duduk di sayap sebelah kiri. 

Ternyata pasangan suami istri itu akan dikukuhkan bersama di hari yang sama, di tempat yang sama namun, dari organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah yang berbeda. 

Baca sambungan di halaman 2: Pasutri Dikukuhkan Bersama 

Zusli Zaidar Rakhman SKep Ners (kiri) bersama istrinya Maftuchatus Saidah SPd dan anaknya Majidah Gazala El Rakhman foto bersama setelah pengukuhan. Pasutri Dikukuhkan Bersama, sang Anak Ikut Mendampingi. (Marisha Amellia/PWMU.CO)

Pasutri Dikukuhkan Bersama 

Kakanda Zusli–sapaan akrabnya–dikukuhkan dengan amanah Sekretaris Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral PDPM Gresik.  Sedangkan istinya Yunda Iid–sapaan akrabnya–dikukuhkan dengan amanah Wakil Ketua Departemen Kesehatan dan Lingkungan Hidup Penanggulangan Bencana (LHPB) PDNA Gresik.

Putri dari pasangan Zusli dan Iid yang biasa dipanggil Gaza itu ikut andil diajak foto bersama usai acara pengukuhan selesai. Mereka bertiga terlihat begitu kompak serasi dan selaras. 

Ternyata Gaza memang sengaja diajak. Bagi orangtuanya, peristiwa dan sejarah pengukuhan bersama ini mungkin tidak akan terjadi untuk kedua kalinya. Biarlah Gaza menjadi saksi hidup awal perjuangan bersama kedua orangtuanya di ortom yang berbeda. 

Gaza, sebut saja kader kintilan, hasil dari pengaderan biologis pasangan yang berideologi Muhammadiyah tersebut ikut tumbuh, bahkan sebelumnya sudah sering diajak dan ikut ngintil saat ibunya berkegiatan di Muhammadiyah, khususnya di Nasyiatul Aisyiyah. 

Nyatanya, saat ia belum lahir pun, ia sudah dikader sejak masih berada dalam kandungan ibunya kala itu. Saat itu sang ibu juga aktif di pimpinan harian PDNA periode sebelumnya.

Berbeda dengan Gaza yang sekarang digandeng, harapan yang sama tertanam pada calon anak kedua pasangan tersebut yang kini masih di dalam kandungan ibunya pun ikut ngintil. Sebab bagi mereka, kader kintilan itu biasanya akan lebih tangguh, matang dan militan. (*) 

Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version