Dua Bagian Penting Al-Fatihah; Oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Kajian ini berdasarkan hadits sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَلَّى صَلَاةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهِيَ خِدَاجٌ ثَلَاثًا غَيْرُ تَمَامٍ فَقِيلَ لِأَبِي هُرَيْرَةَ إِنَّا نَكُونُ وَرَاءَ الْإِمَامِ فَقَالَ اقْرَأْ بِهَا فِي نَفْسِكَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ { الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ } قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِي عَبْدِي وَإِذَا قَالَ { الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ } قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي وَإِذَا قَالَ { مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ } قَالَ مَجَّدَنِي عَبْدِي وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي فَإِذَا قَالَ { إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } قَالَ هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ { اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ } قَالَ هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ. رواه مسلم
Dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, “Barang siapa shalat tanpa membaca Ummul Qur’an, maka shalatnya tidak sempurna, tidak sempurna, tidak sempurna.”
Abu Hurairah ditanya; ‘Bagaimana bila kami berada di belakang imam?’ Dia menjawab, ‘Bacalah al-Fatihah dengan suara lirih, karena aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah berfirman: ‘Aku membagi shalat antara Aku dengan hamba-Ku setengah-setengah, dan hambaku mendapatkan apa yang dia minta.
Apabila seorang hamba membaca, ‘Alhamdulillahi rabbil ‘alamin.’ Allah menjawab, ‘Hamba-Ku telah memuji-Ku.’ (ketika) seorang hamba membaca; ‘Arrahmaanir rahiim.’ Allah berfirman; ‘Hamba-Ku telah menyanjung-Ku.’ (etika) seorang hamba membaca; ‘Maaliki yaumid diin.’ Allah berfirman; ‘Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku.’
(Ketika) seorang hamba membaca; ‘Iyyaaka na’budu wa iyyaka nasta’iin.’ Allah berfirman; ‘Inilah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku, sedangkan bagi hamba-Ku apa yang di mintanya.’ (ketika) seorang hamba membaca; ‘Ihdinash shiraathal mustaqiim, shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdluubi ‘alaihim waladl dllaallliin.’ Allah berfirman; ‘Inilah bagian dari hamba-Ku, dan baginya apa yang di minta.’” (HR Muslim)
Sebagaimana makna ash-shalah dalam hadits di atas adalah bermakna surah al-Fatihah. Hal ini terkait dari penjelasan berikutnya dalam matan hadits tersebut. Sehingga para ulama bersepakat bahwa di antara nama atau sebutan surah al-Fatihah itu adalah ash-shalah. Di samping itu surah al-Fatihah identik dengan shalat karena membaca surah al-Fatihah merupakan salah satu rukun dalam shalat dalam setiap rakaat shalat, di mana seseorang yang shalat dan tidak membaca surat al-Fatihah maka shalatnya tidak sah.
Oleh karena itu surat al-Fatihah juga disebut dengan as–Sab’ul Matsani yakni tujuh yang diulang-ulang, karena surah al-Fatihah terdiri atas tujuh ayat yang harus dibaca dalam setiap rakaat shalat wajib maupun sunah.
Surah al-Fatihah juga sering disebut Ummul Kitab atau Ummul Quran, karena muatan atau kandungan dari surah al-Fatihah itu menghimpun dari semua surat dalam al-Quran, sehingga begitu sangat luar biasanya surah al-Fatihah ini jika dapat dipahami dengan baik dan benar oleh para pembacanya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَمْدُ لِلَّهِ أُمُّ الْقُرْآنِ وَأُمُّ الْكِتَابِ وَالسَّبْعُ الْمَثَانِي قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ. رواه الترمذى
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Alhamdulilla adalah induknya al-Qur’an, induknya al-Kitab, dan as–Sab’ul Matsaani (tujuh ayat yang diulang-ulang).” Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. (HR Tirmidzi)
Tentang Lafadz Basmalah
Para ulama memiliki pendapat yang berbeda dengan lafal basmalah atau bismillahirrahmanirrrahim. Apakah termasuk dalam surat al-Fatihah atau tidak. Abdullah bin Mubarak berpendapat bahwa basmalah termasuk dalam surah al Fatihah dan surat-surat lainnya.
Imam Syafi’I berpendapat bahwa basmalah termasuk dalam surah al-Fatihah. Ada kalanya beliau berpendapat termasuk dalam surat-surat lainnya dan adakalanya beliau berpendapat tidak termasuk dalam surat-surat lainnya, tetapi hanya pada surah al-Fatihah. Sedangkan Imam Malik berpendapat basmalah tidak termasuk dalam surat al-Fatihah ataupun surat lainnya.
Masing-masing pendapat menyandarkan pada keterangan tentang basmalah ini sehingga terjadi perbedaan pendapat. Imam Malik menyandarkan pada hadits di atas yang mana tidak menyebutkan lafaf basmalah, sehingga dia berpendapat bahwa basmalah tidak termasuk dalam surah al-Fatihah dan juga surat-suratlainnya. (Lihat Tafsir al-Qurthubi Jilid I halaman 144-145).
Baca sambungan di halaman 2: Dua Bagian Al-Fatihah