Dua Bagian Al–Fatihah
Surat al-Fatihah dibagi menjadi dua bagian. Pertama untuk Allah atau hak Allah atas hamba-Nya. Kedua untuk hamba-Nya atau hak seorang hamba atas Allah. Maka surat ini adalah surat agung yang diturunkan pertama kali secara sekaligus dalam satu surat. Dua bagian ini terkait akhlak atau etika seorang hamba kepada Allah dan balasan Allah atas hamba-Nya.
Iman adalah pintu diterimanya amal baik setiap hamba. Dalam rangka kesempurnaan iman itu adalah mengenal (makrifah) kepada Allah dengan benar, sehingga ada pepatah “tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta”.
Dari perkenalan yang baik akan membuahkan perilaku yang baik atau etika, dan ujung atau puncak dari perkenalan dengan Allah itu adalah keikhlasan menjalankan kebaikan karena Allah semata.
Itulah sebabnya, berbuat baik karena iman sekecil apapun kebaikan akan dibalas dengan kebaikan yang berlipat ganda oleh Allah Subhanahu wa Taala, dan perbuatan baik dengan dampak yang sangat besar sekalipun jika tanpa landasan iman, maka perbuatan itu tidak mendapatkan balasan apa-apa dari Allah.
Maka betapa ruginya orang yang tidak beriman kepada Allah secara benar, ia akan rugi di kehidupan akhiratnya. Dan betapa beruntungnya kita yang telah beriman kepada Allah, sehingga tinggal bagaimana kita dapat merawatnya dengan baik. Itulah yang tersirat dalam kandungan surah al-Ashar 103.
Bagian Pertama
Bagian pertama merupakan akhlak seorang hamba kepada Allah yaitu pengakuan dan keyakinan akan sifat dan kekuasaan Allah. Allah Maha Terpuji dan tiada lainnya yang berhak dipuji selainnya, karena kasih sayang Allah sangat besar kepada hamba-hamba-Nya.
Pujian ini lahir bukan karena terpaksa memuji-Nya tapi merupakan kesadaran dalam dirinya yang memang mengakui bahwa hanya Allah yang berhak mendapatkan pujian itu.
Dengan demikian Ketika seseorang memuji Allah ia akan terbersit rasa kebahagiaan yang sangat luar biasa pada dirinya. Memuji berarti bersyukur yang sangat mendalam kepada Allah atas kebaikannya yang sangat luar biasa, atas kasih sayang-Nya yang sangat dahsyat kepada setiap hamba-Nya. Pujian yang melahirkan rasa terima kasih yang selanjutnya siap menjalankan titah-Nya dalam kehidupan ini.
Sebagaimana seseorang pegawai yang mendapatkan perhatian yang sangat besar dengan mendapatkan apa saja yang ia inginkan, maka ia akan memiliki loyalitas dan dedikasi yang sangat tinggi kepada tuannya.
Selanjutnya sebagai kesempurnaan dari keyakinan tersebut juga yakin bahwa nantinya akan ada hari pembalasan, di mana Allah akan membalas setiap kebaikan hamba-Nya dengan sangat sempurna dan di luar ekspektasinya. Keyakinan ini semakin memantapkan dalam jiwanya untuk senantiasa terus berbuat baik senyampang kesempatan itu masih ada dan semata-mata karena Allah semata.
Bagian Kedua
Bagian kedua ini adalah hak seorang hamba dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu sesuai keyakinan bahwa ia pasti akan menyembah hanya kepada Allah dan hanya memohon pertolongan kepada Allah maka ia senantiasa memohon petunjuk kepada Allah dalam setiap aktivitasnya agar senantiasa di jalan yang penuh kebahagiaan dan kesejahteraan lahir dan batin.
Allah pasti akan mengabulkan permohonan itu sehingga seorang hamba itu akan selalu Bahagia dalam kehidupannya karena ia selalu rela terhadap apapun yang terjadi padanya.
Ia meyakini apapun yang terjadi padanya adalah wujud dari kasih sayang Allah itu, dan karena itu ia Yakini itulah keadaan yang terbaik bagi dirinya. Tentunya setelah seorang hamba telah menentukan sikap dalam hidupnya dengan selalu memohon bimbingan-Nya. Wallahu a’lam bishshwab (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Dua Bagian Penting dalam Surat Al-Fatihah: Hak Allah dan Hak Hamba; versi online Buletin Jumat Hanif Edisi 3 Tahun XXVIII, 6 Oktober 2023