Kurikulum Moderasi Beragama
Selanjutnya untuk mewujudkan konsep Literasi Beragama Lintas Budaya—sesuai kehendak Presiden Jokowi yang ingin mengembangkan konsep wasatun diniyah atau moderasi beragama— Ruhaini dan teman-temanya ingin menyusun semacam modul atau kurikulum untuk para guru.
“Rencana bikin modul atau kurikulum moderasi beragama sebenarnya bukan arahan presiden, tapi lebih karena panggilan jiwa. Ya bagian dari usul mikul (siapa yang beri usul, dia yang bertanggung jawab) sehingga saya dengan Mas Hafis lagi menyusun modul kurikulum sebagai arahan untuk para guru,” akunya.
“Kami mencoba menyusun kurikulum itu yang kerangkanya bukan hanya rule of law dalam beragama, tapi juga ada konsep supremasi hukum sebagai nilai tertinggi di Indonesia,” tambahnya.
“Intinya, kami ingin mewujudkan moderasi mengembangkan wasatun diniyah melalui literasi keagamaan lintas budaya dalam kerangka supremasi hukum, yang output pengetahuan dan kesadaran,” ucap wanita yang bangga menjadi Muhammadiyah ini.
Peserta workshop LKLB selama tiga hari (6-8/10/2023) terbatas hanya untuk 52 guru. Istimewanya, tercatat ada 20 orang guru Muhammadiyah yang masing-masing mewakili tiap sekolah Muhammadiyah (SD/MI-SMP/MTs-SMA/SMK) di tiga kota: Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
Workshop LKLB di Hotel Dafam Pacific Caesar Surabaya, Jalan Dr. Ir. H. Soekarno No. 45C Surabaya. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Kementerian Hukum dan HAM RI dengan Institut Leimena.
Acara workshop LKLB dibuka dengan mendengarkan paparan lima tokoh undangan yaitu:
- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI dan Senior Fellow Institut Leimena Prof Dr Hj Siti Ruhaini Dzuhayatin M.
- Koordinator Program Alumni Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) Institut Leimena Daniel Adipranata
- Direktur Kerjasama Hak Asasi Manusia, Kementerian Hukum dan HAM RI Dr Harniati SH LLM.
- Yudiono dari Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah Gloria Surabaya
- Umi Sarofah MPd dari Forum Silaturahmi dan Komunikasi Kepala Sekolah Muhammadiyah Jawa Timur. (*)
Penulis: Muhammad Syaifudin Zuhri Editor Mohammad Nurfatoni