PWMU.CO – PCM Dukun dan Lazismu Gresik bersinergi mewujudkan rumah baru yang layak untuk Khafidz, salah satu warga Desa Dukunanyar, Kecamatan Dukun, melalui program Hunian Baru untuk Masyarakat (Harum).
Posisi rumah pria berusia 71 tahun ini berada di antara Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Dukun dan tanah wakaf dari Sofiyatin, warga Desa Puncakwangi Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, yang merupakan saudara kandung Khafidz sendiri.
Berawal dari berbagai masukan beberapa tokoh Muhammadiyah, kemudian ada negosiasi dengan Khafidz sebagai pemilik tanah. Atas persetujuan kedua belah pihak, akhirnya dilakukan proses tukar guling tanah.
“Supaya tanah wakaf letaknya bersebelahan dengan GDM, jalan satu-satunya dilakukan proses tukar guling tanah dengan tanah Pak Khafidz. Proses tukar guling yang dilakukan ini sekaligus merenovasi rumah Pak Khafiz yang termasuk dalam kategori penerima manfaat,” terang Muflihun, Kepala Kantor Lazismu Dukun.
Jumat (6/10/23), setelah kegiatan Pengajian Jumat Pagi (Jumpa) berlangsung seremoni penyerahan rumah kepada Khafidz. Kegiatan pemotongan pita, penempelan plakat, dan penyerahan kunci secara simbolis menjadi tanda serah terima rumah tersebut.
Turut hadir pada acara seremonial itu Ketua PDM Gresik M. Thoha Mahsun MPdI MHES, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dukun Afifuddin Aminin MPdI, Branch Manager Lazismu Gresik Minal Abidin SPd MHES, Kepala Kantor Lazismu Dukun Muflihun SPd, Ketua PCA Dukun Endang Nurhayati SPd, dan Ketua Koperasi Syariah Surya Amanah Mandiri Agus L. Hidayat MHES.
Kepada penerima manfaat, Thoha berpesan, “Mudah-mudahan memberikan manfaat. Jangan lupa setiap kegiatan Jumpa ikut, nggih. Semoga bisa menjadi tempat hunian yang layak.”
Dia juga mengimbau, “Supaya dijadikan pusat ibadah seperti ngaji Quran maupun shalat sunah supaya rumahnya bersinar.”
Pelaksanaan proses pembangunan rumah layak huni ini untuk Khafidz berlangsung dari November hingga Juni karena ada proses penyelesaian administrasi sertifikat tanah. “Rencana tanah wakaf ini yang depan untuk pemberdayaan ekonomi (toko) dan yang belakang nanti akan dibangun mushala,” jelas Afifuddin Aminin. (*)
Penulis Lu’luatul Usroh Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni