PWMU.CO – Siswa SMP Meka kompak duduk dengan posisi membelakangi meja guru. Pemandangan berbeda di SMP Muhammadiyah 6 Krian (SMP Meka) ini terlihat sejak Senin (2/10/2023) .
Menurut Kepala Urusan Kurikulum SMP Meka Burhan Abdillah SPd, hal ini baru pertama kali terjadi di sekolah tersebut. “Baru kali ini murid duduk dengan membelakangi guru,” ujarnya.
Hal ini terjadi bukan tanpa alasan. Pasalnya, selama pekan pertama bulan Oktober 2023, para siswa melaksanakan ujian tengah semester (UTS). Posisi duduk seperti itu akan memudahkan para guru mengawasi siswa. Harapannya, mampu mengawal siswa tetap jujur.
Soffia Dinda Dwi Prianti–salah satu siswa kelas VII–mengungkap, ini adalah hal baru baginya. “Belum pernah, baru kali ini duduk membelakangi guru. Rasanya aneh sih, deg-deg gitu,” ungkapnya.
Selain itu, UTS kali ini menerapkan cara Computer Based Test (CBT). Tipe tes seperti ini di SMP Meka sudah terlaksana sejak 2015. CBT sengaja digunakan sebagai wujud kecakapan sekolah terhadap teknologi digital sehingga para siswa bisa mengetahui manfaat lain dari teknologi digital.
Hal lain yang menjadi pertimbangan penggunaan metode CBT ialah efisiensi dan keakuratan sistem dalam mengolah data. Sehingga nilai hasil tes siswa bisa langsung keluar setelah tes selesai dikerjakan.
Selama ujian berlangsung, para siswa menggunakan gadget pribadinya untuk mengakses tautan web yang sudah disediakan pihak sekolah. Web yang digunakan merupakan halaman web dari server pribadi milik sekolah yang hanya bisa diakses di area sekolah.
“Kita pakai server pribadi. Jadi siswa tidak bisa mengerjakan di luar area sekolah apalagi di luar jam ujian yang ditentukan,” tutur Imam Rosyidin SKom.
Selain itu, sekolah juga memfasilitasi para siswa dengan wifi untuk mengakses soal dan mengizinkan siswa menggunakan komputer di laboratorium komputer bagi yang tidak membawa gadget pribadi atau menemui error. Para pengawas juga berbekal informasi dan narahubung sehingga masalah yang muncul selama tes berlangsung bisa segera teratasi. (*)
Penulis Ratih Dian Pertiwi Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni