PWMU.CO – Cegah stunting menjadi bahasan penting Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kota Malang dalam acara Seminar Parenting dengan tema Cegah Stunting melalui Peran Orangtua sebagai Smart Parenting dalam Pendidikan Anak dengan Gerakan literasi dalam Keluarga, Ahad (8/10/2023).
Dalam kegiatan yang digelar di Sky Roof Top Rayz Hotel UMM ini, seminar diikuti oleh 30 orang peserta dari unsur Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah dan perwakilan Cabang se-Kota Malang.
Pemateri dr Rahmawati Aminingrum SpA MBiomed mengatakan penurunan stunting tentu membutuhkan kerja sama beberapa pihak. Menyikapi hal tersebut, Nasyiatul Aisyiyah menyelenggarakan acara seminar ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan RSI Aisyiyah.
“Sekaligus ini membuat aksi nyata dengan memperpanjang MoU dengan Fikes dan FPsik UMM untuk program keberlanjutan Pashmina,” kata Kepala Bidang Pelayanan Medis RSI Aisyiyah Kota Malang ini.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Malang ini memaparkan Kota Malang Prevalensi Stunting menurut SSGI tahun 2021 25,7 persen dan tahun 2022 18 persen ada selisih 7,7 persen. Artinya ada penurunan angka stunting di Kota Malang tahun 2022.
Kebijakan Pemerintah Kota
Dokter Bayu menyampaikan kebijakan pemerintah Kota Malang dalam mengatasi stunting adalah dengan adanya posyandu dan ada tim percepatan Stunting.
“Posyandu dibuat bukan hanya untuk balita dan lansia saja, tapi untuk semua kalangan sehingga posyandu remaja itu buka di tempat posyandu balita saja. Agar kegiatannya bisa digabung. Kalau mengadakan di sekolah-sekolah itu namanya penyuluhan,” tuturnya.
Dia menyampaikan, stunting dapat dicegah dengan 5×5= tutup 5 pintu stunting, buka 5 pintu keluar. 5 pintu keluarnya adalah literasi, edukasi, sanitasi, imunisasi serta perencanaan ekonomi.
“Untuk ibu-ibu muda yang tidak sempat memasak MPASI di rumah bisa pakai MPASI instan tapi harus betul-betul memperhatikan nilai gizi yang tercantum dikemasan,” katanya.
Ibu muda, tegasnya, juga harus lebih hati-hati dalam memilih kudapan MPASI karena tidak semua makanan bayi. Misalnya gummy itu bertindak sebagai snack MPASI. Dan jangan lupa selalu memantau pertumbuhan anak dengan datang ke posyandu atau layanan kesehatan.
“Untuk mencegahan stunting dari remaja salah satu caranya adalah dengan minun suplemen penambah darah 3 bulan berturut-turut dalam 1 tahun, sepekan 3 kali,” terangnya. (*)
Penulis Fatimah Azzahro. Editor Ichwan Arif.