PWMU.CO – Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono MM bicara kepemimpinan profetik di Pengajian Begandringan PCM Pandaan Pasuruan, Selasa (10/10/2023).
Acara bertempat di Masjid al-Jauharah Perguruan Muhammadiyah 3 Pandaan. Pengajian setiap Selasa kedua ini dimulai pukul 19.00-21.30 WIB.
Sesuai dengan ciri khasnya, pengajian Begandringan diawali dengan tadarrus al-Quran dilanjutkan dengan pencerahan dari narasumber dan diakhiri dengan tanya jawab.
Ketua PWM Jatim Sukadiono dalam paparan awalnya menyatakan, seluruh teori leadership atau kepemimpinan yang dirumuskan dari para ahli semuanya ada pada diri Rasulullah saw.
Indikator-indikator kepemimpinan seperti pemimpin itu harus punya change (perubahan), dream (mimpi dan visi), empowering (memberdayakan), model (contoh atau uswah), dan love (cinta).
”Rasulullah pemimpin yang bisa melakukan perubahan terbukti ketika menjadikan Madinah sebagai baldatun tayyibatun warabbun ghafur,” katanya.
Rasulullah diutus untuk menyebarkan rahmah bagi seluruh alam sebagai visi dakwah. Rasulullah bisa memberdayakan para sahabat untuk bekerja sama membangun negara dan tidak one man show.
”Rasulullah sebagai uswah bukan hanya kata-kata saja, tapi memberikan teladan sehingga menimbulkan trust atau kepercayaan. Rasulullah punya cinta dan tidak mengedepankan otoritas, tidak mentang-mentang sebagai utusan Allah,” tandasnya.
Maka benar dalam diri Rasululah itu ada akhlak yang agung seperti dalam firman Allah surat al-Qalam ayat 4:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
Menurut Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini, Rasulullah menjadi great leader karena keagungan akhlaknya dan kecerdasan yang tinggi, maka sudah sepantasnya setiap pemimpin merujuk kepada para nabi terutama Rasulullah saw. ”Dan teori semacam ini sekarang lebih dikenal dengan kepemimpinan profetik,” ujarnya.
Salah satu contoh keagungan Rasulullah sebagai pemimpin adalah tidak pernah meninggalkan shalat Tahajud. Allah akan meninggikan kedudukan yang mulia (mahmudah) bagi yang mau mengerjakan shalat Tahajud. Sebagaimana Firman Allah dalam surat al-Isra’ ayat 79:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Pada sebagian malam lakukanlah shalat Tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.
Dalam menutup pencerahannya Pak Suko mendoakan semoga semua kita diberikan maqamam mahmudah atau kedudukan yang mulia.
”Semua mungkin bisa mempunyai kedudukan misalnya presiden, anggota dewan dan lain-lain. Tetapi terkadang tidak mahmudah, hanya punya kedudukan tetapi tidak dimuliakan oleh Allah swt. Mudah-mudahan kita diberikan kedudukan oleh Allah kedudukan yang baik. Aamiin,” katanya.
Penulis Luqman Wahyudi Editor Sugeng Purwanto