PWMU.CO – STS berbasis proyek, siswa kelas VI SD Muhammadiyah 2 Krian (SD Mukrida), Sidoarjo kompak bikin patung dari tanah liat, Rabu (11/10/2023).
Asesmen kali ini menjadi hal baru bagi siswa-siswi SD Mukrida. Asesmen yang biasanya berupa ujian tulis berganti berbasis proyek.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SD Mukrida Amam Fahrur SH MPd, mengungkapkan tujuan dari asesmen berbasis proyek kali ini untuk mengembangkan kemampuan psikomotorik siswa “Di mana Kurikulum Merdeka menekankan siswa dituntut aktif berbuat (sedangkan) guru mengarahkan,” ujarnya.
Selain itu, ia menjelaskan, asesmen berbasis proyek ini merupakan bagian dari transformasi Kurikulum Merdeka dari Sumatif Tengah Semester (STS) berbasis tulis menuju STS berbasis proyek.
Kelas VI al-Mushowwir misalnya, mereka kompak satu kelas membuat patung dari tanah liat berbentuk manusia menggunakan baju adat Jawa.
Siti Quraniyah, wali kelas VI al-Mushowwir menjelaskan, “Membuat patung ini merupakan proyek penilaian mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) tema 2.”
Pembuatan patung dimulai dari pukul 08.50, diawali dengan menyiapkan alat dan bahan, antara lain tanah liat, air, alat lukis, cat warna, koran, dan plastik.
Berbekal video tutorial dari YouTube, siswa-siswi kelas VI berusaha membuat patung semirip mungkin dengan apa yang mereka lihat di video.
Gladwin Nabhan Harun, salah satu siswa kelas VI menceritakan proses pembuatan patung hasil karyanya. “Pertama, buat badannya dulu kemudian kepala setelah itu tangannya,” ujarnya.
Setelah semua komponen disatukan, proses selanjutnya adalah menunggu patung tersebut mengering selama kurang lebih 1 sampai 2 jam. Patung selanjutnya dicat sesuai warna yang diinginkan.
Gladwin, sapaan akrabnya di sekolah, mengungkapkan ada satu komponen yang menurutnya susah dibuat. “Yang paling susah pas buat tangannya, soalnya tangannya melengkung,” katanya.
Gladwin mengaku senang karena karyanya selesai tepat waktu dan hasilnya seperti tutorial yang ada di video.
Setelah semuanya selesai, para siswa melakukan sesi foto bersama dengan membawa karyanya masing-masing. Kemudian dilanjutkan mengumpulkan hasil karya dan ditutup dengan berdoa bersama sebelum pulang. (*)
Penulis Bayu Krisna Adji Editor Mohammad Nurfatoni