Pembangunan Sempat Tersendat
Rombongan ke Kalikajang bersama salah satu donatur Lazismu Sidoarjo, Hermin Sulistyowati dan Chusnul Jakin. Mereka pasangan suami istri warga di Gebang. Kebetulan mereka aktif menjadi pengurus di Kelurahan Gebang dan sering membantu menggalang dana bantuan untuk warga di sana.
Merekalah yang mengajukan permohonan untuk biaya pembangunan mushala di desa terpencil ini. Beberapa kali ke lokasi Kalikajang, baru kali ini tim Lazismu Sidoarjo lewat jalur darat. Sepeda salah satu tim sempat terjatuh, oleng karena melewati jalan tanah yang bergelombang.
Keduanya merasa senang diajak berbagi menyalurkan amanah donatur di daerah binaannya. “Saya sangat senang dan berterima kasih pada Lazismu Sidoarjo yang dengan kondisi jalan seperti ini masih bisa memberikan perhatian warga di desa terpencil ini,” ujar Hermin Sulistyowati.
Ketua RT 14 Kalikajang Rofik sangat bersyukur pada Lazismu yang memberikan perhatian pada Mushala Baitul Mutaqin di sebelah rumahnya, yang masih proses pembangunan ini.
Rofik mengenang, mushala tersebut peninggalan bapaknya. Dulu masih berpagar separuh tembok dan sesek (dari bambu) hampir roboh terkena rayap.
Pembangunan mushala ini sempat tersendat. Sebab bahan bangunan sangat mahal. Ini karena akses menuju lokasi yang sulit. “Bahan bangunan seperti batu bata dan semen harus diangkut dengan perahu menjadikan ongkos kirim tinggi,” imbuhnya.
Harapannya, mushala ini segera selesai dan bisa ditempati sebagai tempat ibadah warga sekitar. (*)
Penulis Yekti Pitoyo Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni