PWMU.CO – Cegah nikah dini, Kantor Urusan Agama sosialisasi pendewasaan usia nikah kepada murid SMA. Salah satunya sosialisasi di Aula SMA Muhammadiyah 3 (Smamga) Jember, Kamis (12/10/2023).
Sosialisasi dilakukan Ketua KUA Sumbersari, M. Choirul Anwar MHI. Juga hadir narasumber lain Camat Sumbersari Regar Jeane S. STP MSi, dan Kepala Puskesmas Sumbersari dr. Dinar Mawarrani.
Kegiatan ini dinamakan Sosialisasi Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS): Pendewasaan Usia Nikah, Cegah Stunting, dan Bullying Menuju Remaja Sehat untuk Masa Depan Hebat
Ketua KUA Choirul Anwar menyampaikan materi berkaitan dengan Pendewasaan Usia Nikah kepada peserta terdiri siswa-siswi kelas XII.
Pendewasaan usia nikah adalah upaya untuk meningkatkan usia pada pernikahan yang pertama sehingga pada saat perkawinan usia perempuan mencapai minimal 20 tahun dan laki-laki 25 tahun.
”Dengan kata lain, lulus SMA jangan nikah, tetapi KKN (Kuliah Kerja Nikah) harus dituntaskan,” tuturnya soal cegah nikah dini.
”Butuh SMK yaitu Sekolah, Masyarakat, dan Keluarga untuk mendukung upaya pendewasaan usia nikah,” tambahnya.
Materi dari Puskesmas Sumbersari berkaitan dengan Cegah Stunting Itu Penting.
“Untuk mencegah stunting, perlunya mengerti upaya yang harus dilakukan yaitu perbaikan asupan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan dan air bersih, serta meningkatkan akses pelayanan kesehatan, ” kata UPTD Puskesmas Sumbersari, dr. Dinar Mawarrani.
Materi bullying disampaikan Camat Sumbersari Regar Jeane. “Bullying tidak ada manfaatnya terutama bagi pelakunya. Pelakunya hanya menunjukkan kecantikan, kelebihan, kekuasaan, dan lain-lain sehingga dapat dipertunjukkan kepada teman-temannya. Hal itu tidak ada manfaatnya, ” ucap Regar Jeane.
Kepala Smamga Jember Sony Bakhtiar menyampaikan, kegiatan ini penting untuk bekal setelah lulus dari sekolah.
“Tema ini belum penting, tetapi mengertilah jika apa yang disampaikan penting sebagai bekal ketika lulus sekolah nantinya. Terima kasih atas bentuk perhatiannya kepada anak-anak kami karena literasi berkaitan dengan hal ini begitu penting,” kata Sony Bakhtiar.
Penulis Indah Ita Utami Editor Sugeng Purwanto