PWMU.CO – Lazismu Jatim resmikan bantuan sumur bor untuk warga Desa Duwel, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Desa Duwel merupakan daerah dataran tinggi penghasil tembakau dan bawang merah namun kesulitan air bersih. Maka Lazismu Jatim memberi bantuan pembuatan sumur bor untuk warga desa tersebut.
Rabu (11/10/2023) pukul 15.00 WIB, Ketua Lazismu Jatim Iman Hambali MSEI, menandatangani prasasti sebagai simbol secara resmi diserahkannya bantuan pembuatan sumur bor, pompa air, tandon air, dan pipanisasi air untuk membantu kebutuhan air bersih bagi warga Dusun Setrenan, Desa Duwel.
Ketua Panitia Drs H Bambang Utomo MM menjelaskan, sebenarnya kegiatan hari ini adalah peresmian bantuan sumur bor dari Lazismu Jatim. “Namun kita gabungkan dengan kegiatan peletakan batu pertama rencana pembangunan masjid dan madrasah di lokasi yang sama,” katanya, Rabu (11/10/2023).
Dia menerangkan, pembangunan Masjid Al-Kautsar, gedung madrasah diniyah, serta bantuan sumur bor dan tandon air dari Lazismu Jatim. Ketiganya berada di lokasi yang sama yakni di tanah wakaf Lasdi.
“Di tanah wakaf ini akan segera dibangun Masjid Al-Kautsar dan gedung madrasah diniyah milik PRM (Pimpinan Ranting Muhammadiyah) Desa Duwel. Selain itu PRM Duwel juga mendapatkan bantuan sumur bor dan tandon air dari Lazismu Jatim untuk kebutuhan air bersih masjid, madrasah, juga warga,” jelas Bambang Utomo yang juga Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kedungadem Bojonegoro.
Bantuan air bersih dan sumur bor merupakan salah satu program unggulan dari Lazismu Jatim, bagian dari program kedaruratan dan kebencanaan. Pemberian bantuan air bersih biasanya dilakukan bersama lembaga MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
“Bantuan sumur bor dan tandon air untuk warga Duwel, ini berbeda dengan biasanya. Kali ini kami tidak bersama MDMC dan BPBD, namun kerja bareng bersama Lazismu daerah dan PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) dan PCM setempat,” katanya.
Wakil Ketua Lazismu Jatim Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Aditio Yudono mengatakan program ini untuk membantu kebutuhan air bersih warga secara umum. Pertimbangan jangka panjangnya untuk pemeliharaan sumur bor, tandon, dan instalasi air ini akan diserahkan ke pihak masjid dan madrasah yang akan dibangun di sini.
“Bantuan sumur bor untuk warga Desa Duwel ke depannya akan di bawah tanggung jawab pihak Masjid Al-Kautsar dan madrasah siniyah milik PRM Duwel Bojonegoro,” katanya.
Menurut Lasdi, warga asli Dusun Setrenan Desa Duwel, sebenarnya kebutuhan air bersih di daerahnya dulu tersedia di waduk alami Setrenan seluas kira-kira 30×30 meter persegi. Namun kini waduk semakin dangkal, keruh, dan cepat kering.
“Tidak jauh dari lokasi wakaf ini, 100 meter dari sini, ada waduk alami tadah hujan seluas 30 sampai 50 meter persegi. Dulu airnya sangat bersih dan dalamnya melebihi orang dewasa berdiri. Tapi kini waduk itu makin sempit dan dangkal sehingga tidak bisa menyediakan air bersih untuk warga, utamanya saat musim kemarau,” jelas Lasdi yang mewakafkan tanahnya seluas 2.100 meter persegi. (*)
Penulis Muhammad Syaifudin Zuhri Editor Mohammad Nurfatoni