PWMU.CO – Solidaritas Palestina, Khutbah Jumat Aktual; Oleh Prof Uril Bahruddin, Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur; Khutbah Jumat disampaikan di Masjid Ibnu Sina Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, 13 Oktober 2023.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله نصيرِ المؤمنين، ووليِّ المتقين، الحمد لله قاهرِ الجبَّارين والمتكبرين، قال وقوله الحق: ﴿ إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ ﴾ (آل عمران: 160)، ولا إله إلا الله وحده، لا شريك له، صدق وَعْدَه، ونَصَر عَبْدَه، وأعَزَّ جُنْدَه، وهَزَمَ الأحزابَ وحْدَه، وأشهد أنَّ سيدنا محمدًا عبدُه ورسولُه، سيد المرسلين، وإمام الأنبياء، وقائد الغُرِّ المحجَّلين، صلوات ربِّي وسلامه عليه وعلى آله الطاهرين وصَحْبِه الطيِّبين، ومَنْ تَبِعَهم بإحسانٍ إلى يوم الدين، وبعد
فاتقوا الله يا عباد الله واشكروه، وتوبوا إليه واستغفروه، وانصروا دينه وعزِّرُوه ﴿لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا﴾(الفتح: 9)
Hadirin jamaah Jumat
Tidak lupa, khatib mengingatkan kepada diri khatib dan hadirin sekalian, untuk menyampaikan sebaik-baik wasiat, yaitu wasiat taqwa. Kita semua sama-sama mengetahui bahwa nilai kemuliaan manusia di hadapan Allah ditentukan oleh nilai ketakwaannya. Semakin kuat ketakwaan seseorang, maka akan semakin tinggi derajat ketakwaannya, demikian pula sebaliknya, semakin lemah ketakwaan seseorang, maka hal ini meninjukkan tendahnya derajat takwa seseorang di hadapan Allah swt.
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ ( الحجرات: 13)
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (al-Hujurat:13)
Hadirin rahimakumullah
Sepekan terakhir ini, dunia dihentak dengan sebuah kejadian di negeri nan jauh di sana, Palestina. Meskipun negeri ini sekarang sudah dihilangkan dari peta dunia, namun perhatian masyarakat dunia, baik di timur maupun di Barat, baik negeri muslim maupun non-muslim sekalipun, semua tertuju pada negeri yang terletak di bagian barat benua Asia. Dalam kesempatan khutbah singkat kali ini, khatib ingin menyampaikan sekilas tentang kedudukan Palestina dalam agama kita, agama Islam, serta keharusan kita memiliki solidaritas kepada mereka.
Ternyata, memang Palestina memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam. Palestina ada negeri kedua yang diterangi oleh sinar aqidah tauhid setelah Makkah al-Mukarramah. Masjid yang pertama dibangun di bumi ini adalah masjid al-Haram, hal ini sesuai dengan firman Allah:
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ (آل عمران: 96)
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia” (Ali Imran: 96).
Dalam sejarah disebutkan bahwa 40 tahun kemudian dibangun masjid ke-dua yang diberi nama masjid al-Aqsha, dan letaknya di Palestina.
Masjid al-Aqsha juga merupakan kiblat pertama umat Islam. Sebelum ada perintah perubahan arah kiblat menuju Ka’bah di masjid al-Haram, Rasulullah dan umat Islam pernah shalat menghadap masjid al-Aqsha selama kurang lebih 17 bulan. Masjid al-Aqsha juga ditetapkan oleh baginda nabi Muhammad saw sebagai bumi mulia ke tiga setelah Masjid al-Haram di Makkah (yang pertama) dan masjid an-Nabawi di Madinah (yang kedua).
“لاَ تٌشَدُّ الرحالُ إلاَّ إلى ثَلاثَةِ مَسَاجِد: المسْجدِ الحرامِ، ومَسْجِدِي هذَا، والمسجِدِ الأقْصى” (رواه البخاري)
“Tidak diperkenankan perjalanan kecuali menuju tiga masjid; masjid al-Haram, masjid-ku (an-Nabawi) ini, dan masjid al-Aqsha” (HR Bukhari)
Ini semua menunjukkan bahwa memang bumi Palestina adalah bumi yang penuh barokah, sebagaimana disebutkan dalam al-Quran:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (الإسراء:1)
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui“. (al-Isra : 1)
Hadirin rahimakumullah
Bumi Palestina adalah bumi para nabi dan rasul. Hampir semua nabi dan rasul penah singga di bumi Palestina, termasuk baginda nabi Muhammad saw., bahkan banyak para nabi yang dikebumikan di bumi Palestina. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bumi Palestina adalah bumi risalah samawiyah, atau risalah tauhid, dalam hal ini adalah risalah la ilaha illa Allah.
Dikisahkan dalam sebuah riwayat bahwa nabi Shalih as dan para pengikutnya pernah tinggal di daerah “Ramlah”, salah satu daerah di Palestina. Nabi Ibrahim as dan nabi Luth as membawa risalah tauhid masuk ke wilayah Palestina dari negeri Irak, Nabi Ibrahim juga memilih daerah “al-Khalil” dan Nabi Luth memilih tinggal di daerah “Sadom”, yang keduanya merupakan bagian dari wilayah Palestina.
Kerajaan nabi Dawud as dan nabi Sulaiman as juga berasa di Palestina, demikian juga Nabi Zakariya dan Yahya pernah tinggal di sana. Nabi Isa diangkat oleh Allah ke langit juga ketika posisinya berada di Palestina.
Yang paling fenomenal adalah bahwa Rasulullah Muhammad saw diisrakan dari Masjid al-Haram dan dimikrajkan dari Masjid al-Aqsha ke langit ke tujuh. Lebih istimewa lagi, saat isra’ mi’raj, di masjid al-Aqsha nabi Muhammad dikumpulkan dengan para nabi dan menjadi imam shalat mereka.
Hadirin rahimakumullah
Diangkatnya nabi Isa ke langit dan dimikrajkan-nya nabi Muhammad ke langit dengan start di Palestina ini menunjukkan bahwa gerbang utama untuk menembus langit adalah bumi Palestina. Pertemuan para nabi yang dipimpin oleh nabi Muhammad adalah merupakan tanda estafeta dan penyerahan risalah tauhid dari seluruh para nabi untuk dilanjutkan oleh nabi Muhammad saw.
Sebenarnya, bukan hanya nabi-nabi yang diseutkan dalam al-Quran, namun banyak sekali nabi-nabi yang tidak disebutkan dalam al-Quran, mereka silih berganti diutus untuk bani Israil juga tempatnya di bumi Palestina. Namun, sebagaimana dikisahkan oleh al-Quran, bahwa bani Israil tidak patuh pada nabi mereka, mereka membangkang bahkan ada yang sampai membunuh nabi mereka. Tidak kurang dari delapan ayak dalam al-Quran yang menceritakan bahwa bani Israil adalah bangsa yang sadis hingga membunuh para nabi yang diutus kepada mereka, diantaranya yang diberitakan oleh Allah:
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ ٱلذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوٓا۟ إِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَحَبْلٍ مِّنَ ٱلنَّاسِ وَبَآءُو بِغَضَبٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ ٱلْمَسْكَنَةُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا۟ يَكْفُرُونَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَيَقْتُلُونَ ٱلْأَنۢبِيَآءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا۟ وَّكَانُوا۟ يَعْتَدُونَ (آل عمران:181)
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas” (Ali Imran:181).
Hadirin rahimakumullah
Terkait dengan konflik yang ada di Palestina saat ini, maka kita sebagai muslim dapat melihatnya dari dua kaca mata:
Pertama: Kaca mata Islam yang telah jelas dijelaskan di atas, bahwa bumi Palestina adalah bumi warisan para nabi dan Rasul, yang sudah barang tentu semua nabi dan rasul yang diutus oleh Allah mengajarkan dan mengajak kepada tauhid yaitu hanya menyembah Allah saja. Tidak berarti cara pandang ini menafikan orang yang tidak bertauhid, sehingga mereka tidak boleh tinggal di bumi Palestina.
Kedua: kaca mata kemanusiaan. Sejarah bangsa Yahudi adalah bangsa yang tidak memiliki wilayah, sehingga melalui perjanjian Balfour tahun 1948, mereka dizinkan untuk tinggal di wilayah Palestina. Namun, lambat laun tamu yang diizinkan untuk tinggal di satu kamar itu tiap hari berulah dan berusaha untuk memperluas kamarnya, sehingga yang terjadi sekarang sebaliknya, yang mempunyai rumah tinggal dalam satu kamar, sementara tamu menguasai seluruh rumah, bahkan masih terus mengusir dan memenjarakan pemilik rumah aslinya. Kesimpulannya mereka asalnya tamu, sekarang menjadi penjajah.
Dalam kasus seperti itu, apakah salah pemilik rumah asli melakukan perlawanan atas penjajahan yang dilakukan oleh tamu? Apakah salah pangeran Diponegoro dan para pemilik sah negeri Indonesia saat itu melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda?
Tidak ada kata lain kecuali mereka rakyat Palestina harus berjuang untuk mendapatkan kemerdekannya. Semua bangsa di dunia ini seharusnya mendukung dan berpihak kepada kemerdekaan bangsa Palestina. Apalagi kita bangsa Indonesia yang jelas-jelas dalam UUD kita mengharuskan penghapusan segala bentuk penjajahan di muka bumi ini.
Jika kita sebagai rakyat biasa tidak memiliki kekuatan untuk membantu bangsa Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya, maka minimal doa terbaik harus kita panjatkan untuk mereka. Jika masih ada kelebihan harta, maka sudah menjadi keharusan untuk memberikan donasi bantuan solidaritas kepada rakyat Palestina. Inilah bukti kepedulian kita terhadap urusan kaum muslimin, sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah saw.:
“مَنْ لا يَهْتَم بأمرِ المسلِمِين فَلَيسَ مِنْهم” (رواه الطبراني)
“Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin, maka dia bukan golongan mereka” (HR At-Thabarani).
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل الله منا ومنكم تلاوته إنه هو الغفور الرحيم
الخطبة الثانية
الحمد لله الذي هدانا لهذا وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله. أشهدأن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد. أما بعد: فإن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلمواوتسليما
اللهم صل على سيدنا محمد عبدك ورسولك النبي الأمي وعلى آله وصحبه وسلم تسليما عدد ما أحاط به علمك وخط به قلمك وأحصاه كتابك وارض اللهم عن الخلفاء الراشدين ساداتنا أبي بكر وعمر وعثمان وعلي وعن الصحابة والتابعين وتابعي التابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين وعنا معهم برحمتك يا أرحم الراحمين
اللهم اغفر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات يا قاضي الحاجات
اللهم انصر المسلمين في كل مكان اللهم انصرهم على أعدائهم، اللهم انصر إخواننا المسلمين في فلسطين اللهم انصرهم على اليهودي الغاصبين اللهم عليك باليهود الغاصبين اللهم عليك بهم فإنهم لا يعجزونك اللهم فرق شملهم وشتت جمعهم ومزقهم كل ممزق يا عزيز يا جبار. اللهم حرر المسجد الاقصى من أيدي اليهود، اللهم ارزقنا زيارته محررا من أيدي اليهود يا ذا الجلال والاكرام
Ya Allah, selamatkan saudara-saudara kami kaum muslimin yang lemah di Palestina. Ya Allah, sayangi, kasihi mereka, dan keluarkan mereka dari isolasi dan keadaan sempit yang mereka alami saat ini. Ya Allah, terimalah syuhada’ mereka, sembuhkan yang luka dan sakit diantara mereka. Ya Allah, turunkanlah pertolongan-Mu buat saudara-saudara kami mujahidin di Palestina dalam menghadapi Yahudi, musuh mereka. Ya Allah, tepatkanlah bidikan mereka, rapatkanlah shaf perjuangan mereka, dan satukanlah kaimat mereka di atas kebenaran. Ya Hayyu Ya Qoyyum.
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار. عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعدكم لعلكم تذكرون
ولذكر الله أكبر، أقم الصلاة
Editor Mohammad Nurfatoni