PWMU.CO – Mengukir sabun menjadi bagian dari praktik materi Berkarya Bahan Lunak dalam pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBKP), Sabtu (14/10/2023).
Para siswa kelas VIII Qasim SMPM 9 Boarding School Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, melakukan praktik mengukir sabun dengan beberapa tahapan. Pertama siswa menontong tayangan video cara mengukir sabun melalui proyektor karena mereka tidak diperbolehkan membawa gadget selama di asrama Ponpes Annur Tanggulangin Sidoarjo.
Kedua, mereka meratakan sabun yang akan dibuat ukiran. Selanjutnya membuat pola benda di kertas untuk ditempelkan ke bagian sabun yang diratakan.
Terakhir mengukir sesuai dengan pola wujud yang sudah dibuat. Perlu kesabaran dan ketelatenan dalam proses terakhir ini.
Ketika mereka mengukir, suasana kelas menjadi senyap karena para siswa sedang berfokus mengerjakan tugas itu. Namun setelah selesai mengukir, suasana kelas menjadi riuh karena para siswa bangga dengan hasilnya. Para siswa antre berfoto untuk menunjukkan karya mereka.
Guru SBKP, Irma Indriyani menuturkan 22 siswa kelas VIII baru kali pertama melakukan kegiatan mengukir sabun ini. “Mereka sangat antusias saat mengerjakan tugas ini dan hasil ukiran ini menunjukkan siswa yang memiliki bakat seni bagus karena tidak semua anak memiliki bakat seni,” ungkapnya.
Setelah kegiatan berakhir dipilihlah dua karya terbaik. Yaitu karya Ghibrano Linuxian Athalla dan Achmad As’at Fadhil Aamiinuddin. Keduanya merupakan santri yang berasal dari Tulangan.
Atas prestasinya itu keduanya mendapatkan apresiasi, karyanya dipajang di kelas. “Menurut saya kegiatan ini seru karena saya harus bisa mencari pola yang sesuai dan mudah diukir,” ungkap Ghibrano. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni