PWMU.CO – PDM Sragen Jawa Tengah berkunjung ke Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur, Kamis, (12/10/2023).
Kehadiran tersebut dipimpin Ketua LPPM Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen, Ustadz Fahrurroni MPd yang pernah sekolah di SMP Muhammadiyah 12 Ponpes Al Ishlah Sendangagung dan lulus tahun 1997.
Hadir bersama Fahrurroni antara lain; Ketua PDM Sragen Ali Rosyidi SPd, Sekretaris PDM Rosyid Mustofa MPd, Bendahara PDM Sutarno MH, Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Eko Wijiyono MPd, Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) Fakhruddin Wibowo.
“Kegiatan ke PRM Sendangagung ini merupakan kunjungan awal. Kami bermaksud untuk melakukan survei, untuk selanjutnya melakukan kunjungan lanjutan bersama PCM seluruh Sragen,” ujar Roni.
Pertemuan tersebut berlangsung di ruang tamu Kantor Madin Al Ishlah Gedung Ar Fachruddin Lantai 1 SMP Muhammadiyah 12 Sendangagung.
Selain ke PRM Sendangagung Paciran, mereka juga memiliki tujuan untuk studi tiru ke PRM Godog, PRM Brangsi Laren dan PRM Labuhan Brondong.
“Khusus di Sendangagung, kami dari PDM Sragen akan fokus belajar tentang pengelolaan ekonomi untuk menopang AUM, Ortom, dan PRM,” ungkapnya.
Menurutnya, PRM Sendangagung patut ditiru karena memiliki Kesejahteraan Keluarga Muhammadiyah Sendangagung (KKMS).
“Konsep pengembangan ekonomi PRM Sendangagung luar biasa, sangat bermanfaat untuk membangun soliditas jamaah.
Insya Allah kami akan berkunjung kembali di bulan November dengan melibatkan semua PCM Se-Sragen dibawah komando LPCR PDM,” paparnya.
Turut menyambut tamu dari Sragen ini jajaran PRM Sendangagung periode 2022-2027 antara lain: Ahmad Muhtar MPd (Ketua PRM), M Arromuharmuzi MPdI (Sekretaris), Drs H Agus Salim Syukran MPdI (Wakil Ketua Bidang Wakaf), H Ulin Nuha (Wakil Ketua Bidang Ekonomi), Gondo Waloyo MA (Wakil Ketua Bidang MPKSDI SBO) dan Abdul Ghofar (sesepuh Muhammadiyah Sendangagung).
Terungkap Asal-usul Kota Sragen
Sudah menjadi tradisi warga Sendangagung bila kedatangan tamu, suguhan utamanya adalah legen. Termasuk ketika ada kunjungan dari PDM Sragen ini.
Dengan penuh rasa hormat dan kehangatan, tamu diperkenalkan minuman yang berasal dari sadapan pohon Siwalan dan khas minuman pesisir Pantura tersebut.
“Silakan dicoba, ini minuman yang khas kawasan desa sini,” pinta Ahmad Muhtar, selaku shahibul baiti.
Ustadz Roni dengan santun menimpali bahwa nama Sragen itu juga berasal dari kata, serah legen. Menurut cerita, di dekat aliran Bengawan Solo dahulu banyak pohon siwalan, lalu ini dan disadap jadi legen.
“Maka setiap saudagar yang melalui tempat itu selalu mampir untuk istirahat dan di tempat dipasrahi atau dikasih minum legen. Jadilah Sragen yang bermakna pasrah legen,” ungkap pria yang pernah menjadi Kepala Sekolah Trensains Sragen ini. (*)
Kontributor Gondo Waloyo Editor Nely Izzatul