PWMU.CO – SD Muhida (SD Muhammadiyah 1 Pucanganom Sidoarjo) mengadakan kerja sama budaya dengan Sekolah Jepang Surabaya.
Sebanyak 20 murid SD Muhida dari kelas 1 sampai 6 mengunjungi Sekolah Jepang Surabaya (SJS) di Jl. Jetis Seraten No.2-4, Ketintang, Selasa (17/10/23).
Tiba di lokasi pukul 08.00, rombongan disambut di pintu gerbang oleh murid dan guru SJS.
Pembukaan berlangsung di gym centre dibuka oleh Kepala SJS Eiki Fukuda Sensei. ”Saya harap hari ini murid bersenang-senang bersama dan bisa semakin mengenal budaya satu sama lain,” tutur Eiki melalui penerjemahnya.
SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo bersama SJS sudah bekerja sama tukar budaya sejak tahun 2022. SJS juga sudah beberapa kali membawa muridnya bertandang ke SD Muhida.
Acara hari itu gladi bersih pentas budaya yang akan digelar di SJS pada 28 Oktober. Pertemuan sebelumnya 22 September antar murid sudah berkenalan dan berlatih bersama. Pertemuan kedua sudah beradaptasi. Keterbatasan bahasa tidak menghambat komunikasi siswa. Bahkan tampak semakin ekspresif dengan tambahan bahasa isyarat dan mimik wajah yang lucu.
Latihan drama musikal, tari tradisional Jepang, menyanyikan lagu-lagu daerah Indonesia, dan masih banyak lagi.
Kepala SD Muhida Moh Saifullah Rochim menerangkan, program pertukaran budaya seperti ini rutin dilakukan oleh SD Muhida untuk membentuk siswa sebagai global citizen.
Kerja sama dengan Sekolah Jepang Surabaya ini program keempat kali dalam kurun tahun ini. Januari lalu mengundang guru tamu Jerman. Bulan Maret bertandang ke International Islamic School Malaysia. Bulan September lalu mengundang sepuluh guru tamu asal Republik Ceko.
”Bulan November tahun ini diadakan kembali student exchange ke Malaysia, dilanjutkan ke Australia pada Februari tahun depan,” ujarnya.
Moh Saifullah Rochim menuturkan, program cultural exchange ini salah satu aplikasi dari visi SD Muhida terwujudnya generasi unggul berdasarkan nilai Islam, berakhlak mulia dan berwawasan global.
”Kami berharap murid memiliki wawasan global agar ke depan mereka bisa belajar secara mandiri dan mencari pengetahuan dengan referensi dari berbagai negara,” tutur Saiful.
Penulis Mirza Putera Bhaskara Editor Sugeng Purwanto