PWMU.CO – IGABA Tuban studi tiru di PAUD Aisyiyah Mentari Kota Probolinggo, Rabu (11/10/2023). Majelis PAUD Dasmen Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Tuban ikut mendampingi. Total rombongan ini sebanyak 54 peserta.
Pukul 06.30 WIB, rombongan dari Tuban Jawa Timur sudah sampai di PAUD Aisyiyah Mentari. Kepala PAUD Aisyiyah Mentari Dra Aya Sophia dan 21 gurunya menyambut penuh senyuman. Selanjutnya, rombongan Tuban dipersilakan menikmati hidangan yang sudah tersedia.
Aya Sophia mengucapkan selamat datang dan memberikan penjelasan singkat (briefing) mengenai pembagian observer kelas. Sebanyak 30 guru mengamati di kelas dan 20 kepala sekolah serta pimpinan Majelis PAUD Dasmen berbagi manajemen lembaga bersama Kepala PAUD Aisyiyah Mentari.
Di masing-masing kelas, ada tiga observer mulai pukul 07:00- 10:30 WIB. Tepat pukul 10:30 WIB, berlangsung sesi tanya jawab antara observer dengan tuan rumah. Aya Sophia dan Ketua PDA Kota Probolinggo Dra Endang Dewi Fatimah memimpin sesi ini.
Sesi tanya jawab dibuka dengan sambutan Ketua PAUD Dasmen Tuban Alifatun Zuhri. Alifa, sapaan akrabnya, mengucapkan terima kasih kepada PDA Kota Probolinggo. “Khususnya kepada Dra Aya Sophia selaku kepala PAUD Aisyiyah Mentari yang telah menerima dan meyambut rombongan dari Tuban untuk studi tiru di PAUD Aisyiyah Mentari Kota Probolinggo,” ujarnya.
Alifa berharap, guru-guru yang melakukan studi tiru bisa mengamati dan menanyakan banyak pertanyaan di sesi tanya jawab. “Dilanjutkan agar dapat mengimplementasikan di lembaga masing-masing sehingga menjadi PAUD berkualitas,” imbuhnya.
Aya Sophia pun mengucapkan selamat datang kepada PDA Tuban dan IGABA Tuban. “Terima kasih atas kehadirannya di PAUD Mentari,” imbuhnya lantas berharap, di studi tiru ini bisa saling berbagi dan berdiskusi.
Sambutan ketiga dari Ketua PDA Kota Probolinggo Dra Endang Dewi Fatimah. Endang mengatakan, “Terima kasih. Kita bisa berkumpul bersama di PAUD Aiyiyah Mentari yang memilik lima layanan (TPA, KB, TK, TPQ dan Inklusi) dan dipimpin oleh Dra Aya Sophia sampai saat ini dan menjadi seperti ini.”
Dia mengungkap, prinsipnya satu, harus menter dengan tekanan dan siap hidup dalam tantangan atau tekanan yang positif. “Di Mentari harus bekerja dengan qolbu dan guru-guru Mentari selalu mencari ilmu baru,” imbuhnya. (*)
Penulis Fifit Rahayu Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni