PWMU.CO – Tim dosen UMM dampingi guru SMP Muhammadiyah 1 Malang menyusun soal HOTS, Kamis (19/10/2023).
Tim dosen UMM dari Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Acara ini pengabdian blockgrant FKIP UMM dengan skim Penerapan Iptek bagi Masyarakat (PIbM).
Kegiatan berlangsung di Aula SMP Muhasa diikuti 15 guru.
Ketua Prodi Pendidikan Biologi Prof Dr Yuni Pantiwati MM MPd menyampaikan materi konsep dasar dan hakekat soal HOTS (Higher Order Thinking Skills).
Menurut dia, asesmen HOTS bisa dikuasai siswa jika pembelajaran yang dirancang oleh guru bisa memfasilitasi HOTS.
”Bagaimana guru mengajar itulah guru menilai. Jika pembelajaran yang dirancang lebih fokus pada guru menjadi sumber utama pengetahuan maka kemampuan HOTs siswa tidak akan terfasilitasi, siswa tidak akan bisa menyelesaikan soal HOTS,” ujar guru besar bidang pendidikan itu.
Maka, sambung dia, pembelajaran harus dirancang untuk bisa memfasilitasi kemampuan HOTS siswa. Siswa yang menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran.
Prof Yuni menyampaikan, siswa yang berkegiatan aktif, sedangkan guru menjadi fasilitator yang bertugas mendampingi siswa.
”HOTS bukan mata pelajaran, HOTS bukan soal, namun HOTS merupakan tujuan akhir dari proses pembelajaran,” tegasnya.
Menurut dia, soal HOTS bukan berarti soal yang sulit. Namun harus mengakomodasi keterampilan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan kreatif.
Sementara itu, anggota pengabdian, Ahmad Fauzi MPd, menjelaskan contoh-contoh soal HOTS. “Membuat soal HOTS harus bisa mengarahkan siswa untuk membuat alasan. Soal HOTS dapat diawali dengan narasi, gambar, ilustrasi, grafik, atau gambar,” tuturnya.
Namun, lanjut dia, perlu digarisbawahi soal esai tidak selalu HOTS dan soal yang menggunakan kata kerja operasional C4-C6 belum tentu HOTS.
Soal HOTS bisa disusun berbasis pada permasalahan yang kontekstual di sekitar siswa. Sehingga siswa selain diasah HOTS-nya, mereka juga akan menjadi problem-solver dari masalah-masalah yang muncul di lingkungan mereka.
Ahmad Fauzi menjelaskan soal HOTS bersifat open-ended, sehingga lebih baik dibuat dalam bentuk soal esai dengan jawaban bervariasi.
Soal HOTS dapat dikuasai oleh siswa jika mereka terbiasa untuk berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran. Maka, pembelajaran yang dirancang harus bisa memfasilitasi siswa berpikir tingkat tinggi, misalnya memecahkan masalah pada pembelajaran berbasis masalah.
Kepala SMP Muhasa Malang Yanur Setyaningrum MPd berharap target kegiatan ini adalah para guru di SMP Muhammadiyah 1 Malang bisa memperbaiki dan meningkatkan keterampilan dalam menyusun asesmen HOTs untuk siswa.
Ini berkaitan dengan perancangan pembelajaran yang mampu mengakomodir HOTS siswa.
Penulis Husamah Irham Editor Sugeng Purwanto