Zionisme Itu Firaun Bentuk Baru; Oleh Anwar Hudijono, jurnalis tinggal di Sidoarjo
PWMU.CO – Dunia gempar. Jasad Firaun, musuh Nabi Musa ditemukan. Padahal sudah sekian ribu tahun terkubur. Tangan kirinya terangkat seolah dia menolak ombak yang menggulungnya.
Jasad dalam wujud mumi ini ditemukan pada tahun 1898 oleh Loret di Thebes di Lembah Raja-raja (Wadi al-Muluk). Dr Maurice Bucaille, seorang peneliti, bersama anggota tim berhasil mengungkapkan penyebab kematian Firaun dan pengawetannya.
Dari serangkaian penelitian multidimensi, tak diragukan lagi itu jasad Firaun yang mengaku tuhan.
Penemuan jaSad itu menjadi bukti kebenaran al-Quran yang sudah memberi informasi 1.300 tahun sebelumnya.
“Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami.” (Yunus 92)
Tujuan Allah menunjukkan jasad Firaun itu adalah untuk menjadi pelajaran bagi generasi sesudahnya.
Salah satu pelajaran yang bisa dipetik adalah peringatan bahwa Firaunisme bisa saja bangkit kembali. Jasadnya memang tak mungkin hidup lagi kecuali di film Mummy, tapi ajarannya bisa saja hidup lagi dalam konteks perang kosmik kebenaran lawan kebatilan.
Bukankah Quran juga mengisyaratkan sejarah yang berulang secara substansial.
“Maka Kami jadikan (yang demikian) itu peringatan bagi orang-orang pada masa itu dan bagi mereka yang datang kemudian serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (al-Baqarah 66)
Demikian banyak kisah di dalam Quran yang substansinya pengulangan. Namrud mati muncul Firaun. Kaum Nuh habis muncul kaum Hud, Syuaib, dan sebagainya.
Baca sambungan di halaman 2: Zionisme Bangkit