PWMU.CO – Motivation Day SMP Muhamamdiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur mengangkat tema Menjadi Siswa yang Aktif, Semangat, dan Tanggung Jawab, Jumat (20/10/23).
Wakil Kepala Spemdalas bidang Pembiasaan dan Pembinaan Karakter (PPK) Rohmawati MPd memberikan penguatan terhadap siswa terkait tema yang dibahas. “Anak-anak pasti sudah sering mendengar kata-kata yang dijadikan tema Motivation Day ya,” jelasnya.
Namun, lanjutnya, untuk pelaksanaannya masih perlu terus diberikan stimulan yang positif lagi.
Dalam paparan materinya, Afif Hidayatullah SE SPd MAk CHt CNNLP CSTMI menekankan kehilangan semangat belajar lebih menghawatirkan daripada kehilangan ijazah.
“Adik-adik, kakak adalah contoh konkret dari pentingnya proses dalam pendidikan,” ujarnya di hadapan 250 siswa-siswi kelas VII di Lantai II Masjid Taqwa Spemdalas.
Dia menceritakan, menjalani 10 tahun masa studi dengan bekerja, tidak ada kata minder. “Kakak bangga dengan semua proses yang kakak hadapi,” kata alumni Spemdalas angkatan ke-2 ini.
Afif kemudian meminta semua siswa untuk melihat video dramatis tentang sebuah kapal beserta seluruh penumpang yang sedang diterjang badai di tengah lautan.
“Kapal tersebut adalah kita, semua siswa kelas VII beserta ibu bapak guru. Kita sedang mempunyai tujuan yang sama yaitu kesuksesan. Namun, sebelum mencapainya kita harus menghadapi badai, kita harus berproses, kita harus bersatu,” jelasnya.
Dosen Akademi Komunitas Semen Indonesia (AKSI) ini kemudian menekankan Spemdalas adalah keluarga. “Saya berdiri di sini adalah seorang kakak yang ingin memotivasi adik-adiknya supaya menjadi lebih baik,” ucapnya.
Sebuah kapal dapat menghadapi badai dan selamat sampai tujuan karena adanya kekuatan yang menyatu, begitu pula kita. Kita akan mencapai kesusksesan apabila antara sekolah, siswa, dan orangtua kompak dalam bekerja mengawal pendidikan.
Mental Menuju Sukses
Afif Hidayatullah menjelaskan ada tiga mental menuju sukses. Penulis Buku Guru dan Orangtua Sugestif ini menyampaikan tiga mental yang harus dimiliki siswa.
“Pertama, believe system. Setiap siswa harus memiliki mental percaya diri. Setiap siswa meyakini bahwa usaha, doa, serta ketekunan akan menghasilkan pencapaian,” katanya.
Perlu ditumbukan mental percaya diri dan mampu memikili prinsip sehingga tidak hanya mengikuti apa kata teman. Dalam kaitan ini, dia menggarisbawahi Allah tidak menilai hasil, namun Allah menilai proses yang kita lakukan.
Kedua, self motivation. Kata-kata yang sering adik-adik ucapkan kepada diri akan direalisasikan oleh pikiran. “Jika adik-adik menemui kesulitan, sulit mengerjakan soal matematika, atau menghadapi masalah, jangan katakan masalahku besar, aku tidak bisa, namun katakan Aku punya Allah yang Maha Besar,” tambahnya.
Dari penjelasan ini, sambungnya, afirmasi positif berupa kata-kata harus berisi hal yang baik sehingga akan menghasilkan sesuatu yang baik.
Ketiga, dream. Hal yang penting dilakuakan adalah bermimpi dan menuliskan impian. Afif memberikan tips untuk menuliskan 100 keinginan yang akan kita raih.
“Adik-adik harus menuliskan nama di awal tulisan. Setelah nama, tuliskan poin-poin yang adik-adik ingin raih. Poin tersebut diawali dengan Ya Allah aku ingin, dilanjukan dengan menuliskan keinginan, dan diakhiri dengan kata bantu aku Ya Allah,” ujarnya.
Poin-poin impian tersebut kemudian bisa ditempelkan di tempat pribadi. Bisa di dekat tempat tidur, buku diary, atau layar depan gawai. Poin-poin yang ditulis tersebut akan menjadi rute jalan sekaligus pengingat diri dalam proses meraihnya.
Sebelum mengakhiri materinya, Afif mengingatkan kembali pentingnya lingkungan bagi proses pendidikan. “Saya, adik-adik, guru-guru, adalah keluarga, keluarga Spemdalas. Sebagai keluarga, sukses sendiri itu biasa, namun sukses bersama itu luar biasa,” tandasnya. (*)
Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif.