PWMU.CO – SMK Models Banyuwangi, Jawa Timur, mengadakan Wokshop Rencana Tindak Lanjut Reskilling dan Upskilling di Ballroom Edhotel SMK Models, Jumat (20/10/2023). Acara diikuti oleh 58 guru adaptif normatif dan produktif.
Ketua Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Models Erfin Riyanto SPd dalam sambutannya menyampaikan SMK Models terpilih sebagai SMK Pusat Keunggulan Bidang Hospitality. “Itulah kenapa akhirnya sekolah kita sudah memiliki hotel sendiri yang sampai saat ini kamarnya berjumlah 12 dan memiliki ballroom yang bisa disewakan untuk kegiatan pernikahan, wisuda, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sesuai impian Kepala SMK Muhammadiyah 8 Siliragung (SMK Models) Muhlas Efendi ST, SMK Models akan terus mengembangkan edhotelnya hingga memiliki kapasitas 100 kamar, restoran, dan minimarket. “Dengan harapan jika hotel ini bisa berjalan maka sekolah sudah bisa mandiri secara finansial,” ujarnya.
Sebagai SMK Pusat Keunggulan, lanjutnya, tenaga pendidiknya juga harus siap melaksanakan semua pelatihan yang bertujuan untuk menunjang peningkatan kapabilitas komptensi guru.
Semakin pesat perkembangan SMK Models, guru-guru juga harus semakin siap dalam berbagai aspek yang menunjang pengembangan komptensi. “Untuk itulah kegiatan workshop ini dilaksanakan,” ujarnya.
Kepala Cabang Dinas Pendidkan Banyuwangi, Ahmad Jaenuri SPd MPd hadir sebagai pematri workshop. Dia menjelaskan program reskilling dan upskilling guru SMK disusun sesuai dengan kebutuhan industri.
Upskilling adalah program untuk meningkatkan kemampuan (kompetensi) guru, sedangkan reskilling adalah pelatihan kemampuan baru bagi para guru SMK atau penambahan kompetensi guru sesuai dengan kemajuan teknologi. “Tujuan dari reskilling dan upskilling adalah meningkatkan kualitas guru yang profesional,” ujarnya.
Dia menyampaikan karena SMK Models program SMK PK-nya adalah bidang hospitality maka mari kita sepakati bersama, dengan membaca spesifikasi siswa apakah mau fokus kerja sama dengan hotel bintang 3, 4 atau 5. Di Banyuwangi karena belum memiliki hotel Bintang 5, harus ambil yang hotel bintang 4 yaitu Hotel Aston, El Hotel, dan Hotel Illira.
Menurutnya hotel-hotel yang dijadikan tempat magang siswa belum semuanya berkontribusi terhadap penyusunan sekolah. “Karena tadi kita sudah sepakat memilih 3 hotel maka hotel ini harus diundang untuk menstandarisisi dengan kurikulum kita, sehingga lulusan kita dari anak-anak jurusan perhotelan bisa terserap di hotel kelas bintang 4,” ujarnya.
Menurutnya yang harus disiapkan sebagai rencana tindak lanjut reskilling dan upskilling adalah:
- Kurikulum berbasis industri (sinkronisasi kurikulum)
- Kualitas sumber daya manusia
- Sarana dan prasarana
- Teaching factory
- Kerja sama dengan industri yang berjejaring dengan BKK
- Pembiayaan uji kompetensi guru
“SMK itu dinamis tidak statis, maka banyak kita jumpai bahwa kepala SMK itu lebih pinter dari kepala SMA.Guru SMK itu lebih kreatif dan inovatif dari guru SMA. Maka dari itu ayo semua guru-guru SMK jangan lelah ntuk berinovasi dan mengikuti pelatihan pengembangan kompetensi,” ujarnya. (*)
Penulis Fela Layyin Editor Mohammad Nurfatoni