PWMU.CO – Keseruan destinasi Dubay bagi 23 Jamaah Umrah PT Relasi Laksana Wisata Daya Matahari Utama (DMU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dalam sesi Half Day City Tour Dubay, Kamis (19/10/2023).
Pukul 00.45 UTC waktu Dubay, rombongan jamaah Umrah PT Relasi Laksana Wisata tiba di Bandara Internasional Dubay. Selanjutnya jamaah menuju Hotel Time Onyx untuk beristirahat sejenak. Keesokan harinya mereka diajak untuk berkeliling dibeberapa destinasi wisata yang menjadi icon keindahan Kota Dubay Uni Emirat Arab.
Rombongan Half Day City Tour dipandu langsung oleh Guide Azis Syahbana yang merupakan rekanan yang ditunjuk oleh PT Relasi Laksana Wisata.
Pemandu Azis mengajak rombongan untuk berkeliling, tempat pertama yang dituju adalah Museum of The Future. Dia menjelaskan museum tersebut merupakan Museum Masa Depan di Dubai Uni Emirat Arab.
“Sebuah gedung berlantai tujuh yang merangkai gambaran dunia impian dengan memanfaatkan energi matahari, solusi yang paling dicari untuk dikembangkan oleh negara Teluk Arab,” katanya.
Museum berbentuk torus dan menyerupai cincin ini merupakan keajaiban desain dengan jaringan balok diagonal sebagai pengganti tiang penyangga. Ukiran kaligrafi Arab dipahatkan pada jendela yang menyelimuti seluruh bangunan menjadi elemen tambahan yang memukau bagi gemerlap cakrawala modern Dubai
Museum of The Future memproyeksikan ambisi Dubai dan keinginannya untuk dilihat sebagai kota modern yang inklusif. Meskipun sistem politik mereka tetap berakar pada aturan turun-temurun dan adanya berbagai pembatasan dalam berekspresi Berdirinya museum ini menjadi capaian prestasi baru untuk Dubai.
“Museum ini memberikan gambaran seperti apa dunia pada 50 tahun mendatang. Ini adalah visi yang memperjelas transformasi 50 tahun Uni Emirat Arab dari daerah terpencil yang menyelami mutiara, menjadi pusat global yang saling terhubung oleh kekayaan minyak dan gas,” jelasnya.
Burj Khalifah
Azis Syahbana menjelaskan, tujuan kedua rombongan diajak ke tempat paling menarik minat pengunjung dari berbagai belahan dunia yaitu Burj Khalifah. Gedung tertinggi di dunia dan menjadi spot foto ikonik.
“Belum lengkap jika belum berfoto berlatar Burj Khalifah,” katanya.
Burj Khalifah yang berarti Menara khalifa adalah sebuah Gedung pencakar langit tertinggi di dunia yang terdiri dari 160 lantai dan belum afdhal jika bapak ibu ke Dubai namun belum melihat Burj Khalifah.
Rute selanjutnya rombongan diajak ke Photo stop Al Jumeirah beach dan Burj Al Arab. Jumeirah beach di Dubai adalah salah satu destinasi wisata yang paling populer di dunia. Di kenal karena keindahan alamnya yang menakjubkan, pantai ini menawarkan pasir putih yang lembut, keindahan Pantai Jumeirah tidak hanya terbatas pada pasir putih dan air jernihnya.
Pemandangan ikonik Burj Al Arab yang megah juga menjadi daya tarik utama pantai ini. Burj Al Arab adalah salah satu hotel paling mewah dan terkenal di dunia, dan pemandangannya dari Pantai Jumeirah benar-benar menakjubkan.
“Air jernih yang menenangkan, dan pemandangan ikonik Burj Al Arab yang megah. Jika Anda mencari tempat yang sempurna untuk bersantai dan menikmati keindahan alam,” tambahnya.
Desnitasi terakhir yang dikunjungi adalah The Palm Jumeirah. Ini merupakan pulau reklamasi yang berbentuk pohon palem dengan cakupan sebuah batang, sebuah mahkota dengan 17 daun, dan sebuah pulau berbentuk sabit yang mengelilingiya, dilanjut berkunjung ke Atlantis the palm dan photo stop at pointe.
Diakhir kegiatan Half day city tour Dubay, Azis menyampaikan, semua destinasi tersebut tidak cukup dikunjungi dan dinikmati dengan waktu singkat seperti saat ini. “Semoga bapak ibu diberikan Kesehatan, rezeki sehingga bapak ibu bisa mengagendakan untuk berkunjung dan berwisata kembali ke Dubay. Semoga kita berjumpa dilain kesempatan,” harapnya.
Selanjutnya jamaah Umrah melanjutkan perjalananya menuju bandara internasional Dubai dan melaksanakan penerbangan menuju Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah menggunakan Maskapai Emirate EK -803 menuju ke Kota Madinah untuk melaksanakan ibadah umrah. (*)
Penulis Mufidatul Latifah dan Rahmat Syayid. Editor Ichwan Arif.