PWMU.CO– Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan ceramah dalam Silaturahim Nasional (Silatnas) dan Tasyakuran Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran Lamongan.
Acara ini puncak perayaan milad Pondok Pesantren Karangasem yang ke 75 tahun. Silatnas digelar di Auditorium KH Abdurrahman Syansuri, Ahad (22/10/2023).
Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan pentingnya pendidikan dan ilmu pengetahuan dalam perkembangan ekonomi.
Menurutnya, Kabupaten Lamongan tidak akan bisa berdiri sendiri. Lamongan, Surabaya, Jakarta terhubung dengan dunia.
“Kejadian-kejadian yang ada di dunia mempengaruhi pondok kita, Lamongan, Jawa Timur, bahkan Indonesia. Karena kita sudah terkoneksi dengan dunia,” kata Zulhas, panggilan Zulkifli Hasan.
Jadi, sambung dia, tidak bisa lagi kita berpikir bahwa kita bisa berdiri sendiri. Contoh ketika terjadi perang Rusia-Ukraina, kita yang jauh juga terkena akan dampaknya.
Harga beras mahal, penggunaan energi makin meningkat, ekonomi dunia menurun, daya beli menurun, tapi harga barang meningkat.
Ia menambahkan, pondok tidak boleh tidak tahu akan perkembangan dan perubahan dunia karena akan selalu terkait. ”Begitu juga pendidikan, sistem pendidikan tidak bisa akses sendiri terpengaruh kondisi luar.
Zulhas menjelaskan, ilmu itu tidak terbatas pada lingkup sekolah atau pesantren saja, tetapi juga dapat diperoleh dari mana saja, termasuk pengalaman hidup, interaksi sosial, dan belajar dari lingkungan sekitar.
“Kita semua memiliki potensi untuk terus belajar dan mendapatkan ilmu dari berbagai sumber, termasuk dari pengalaman sehari-hari kita,” ujar Menteri Perdagangan tersebut.
Ia juga menekankan, Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Pacrian Lamongan memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan ilmu dan nilai-nilai keagamaan kepada generasi muda.
Acara Silatnas ini bisa menjadi momentum penting untuk merayakan pencapaian dan kontribusi pesantren dalam membentuk karakter dan intelektualitas para generasi muda Indonesia.
Ia berpesan kepada pesantren Muhammadiyah terus menjadi pusat pengembangan ilmu dan agama yang membawa manfaat bagi bangsa dan negara.
Allah swt selalu memberikan kasih sayang kepada semua makhluk dan tidak membeda-bedakan. Termasuk orang yang tidak beragama. Untuk dunia, semua diberikan kepada siapa yang berusaha, siapa yang belajar dan siapa yang bekerja dia yang akan dapat. Sekalipun orang itu tidak beragama.
“Seperti halnya lambang Muhammadiyah adalah matahari. Filosofinya, di manapun manusia berada, matahari akan memberi sinar yang sama. Mau di Gaza, Israel, mau di Tiongkok mau di Irak mau di Lamongan, di mana saja,” tandas Mendag Zulkifli.
“Matahari tidak pernah tanya, eh kamu NU ya? Kamu Muhammadiyah ya? Kamu Islam ya? Enggak. Di manapun matahari, dia akan memberi kasih sayangnya secara sempurna kepada siapa saja. Itulah yang disebut dengan rahmatan lil alamiin,” imbuhnya.
Mendag Zulkifli Hasan juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran Lamongan yang telah berkontribusi besar dalam pendidikan dan mencetak ulama Muhammadiyah selama 75 tahun.
Penulis Wahidul Qohar Editor Sugeng Purwanto