PWMU.CO – Ada peristiwa mengharukan saat berlangsung acara Gebyar Tasyaruf Ziska (Zakat, Infak, Shadaqah, dan Keagamaan) yang digelar Lazismu Kota Surabaya di Aula Gedung SMP Muhammadiyah 2 Genteng Surabaya.
Kepada PWMU.CO, Senin (3/7) pagi, Ferry Yudi AS menceritakan kisahnya. Saat itu dia sedang menjadi pembawa acara (MC) pada kegiatan tersebut. Ferry bercerita, ketika acara hendak dimulai, tiba-tiba perhatian hadirin beralih pada seorang pria yang sedang berjalan mondar-mandir dengan tertatih.
(Baca: Program Filantropis Cilik Lazismu Kota Surabaya Ajarkan Peduli sejak Dini)
“Dari jauh saya lihat beliau gelisah. Kemudian saya dekati. Ternyata beliau mendengar suara langkah saya,” ujar Ferry, yang menjabat Ketua Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya itu.
“Beliau bertanya, mana arah kiblatnya? Jantung saya berdegung, deg-deg-an, ketika mata saya tertuju pada wajah beliau,” ujar Ferry. “Saya dekati dan saya putar badannya. Monggo, ini arah kiblatnya.” Bapak itu pun menjawab, “Terima kasih. Saya tak shalat sunah dulu,” ucap pria bernama Suparno itu.
(Baca: Inilah Kisah Perjalanan Umrah Ayu sang Tunanetra Penghafal Alquran)
Rasa terharu Ferry pun tak tertahankan ketika dia mengetahui bahwa Suparno adalah seorang penyandang tunanetra. “Subhanallah, ternyata kita yang diberi kesempurnaan ini kalah dengan beliau dalam semangat beribadah,” ujar Ferry menceritakan kejadian yang berlangsung pada Selasa (20/6), dua pekan lalu itu. Dan Suparno adalah salah satu dari 500-an dhuafa dan fakir miskin yang mendapat santunan Lazismu Kota Surabaya. (MN)