PWMU.CO – Hari Santri siswa dan guru laki-laki SMP Muhammadiyah 5 dan MBS Tulangan Sidoarjo pakai sarung, baju takwa, dan kopiah, Senin (23/10/2023).
Pakaian guru dan siswi mengenakan busana muslim putih dan jilbab hitam. Pakaian hari ini untuk merayakan Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober.
Mereka mengikuti upacara Hari Santri di lapangan basket SMP Muhammadiyah 5 Tulangan.
Upacara diawali dengan pembacaan ayat suci al-Quran oleh Anita Roudhotul Istiqomah.
Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Muhammadiyah secara serempak dan penuh khidmat. Terakhir menyanyikan lagu Mars Santri.
Kepala SMP Muhammadiyah 5 Tulangan Anik Mujiati SPd MM dalam sambutannya berpesan agar semua santri MBS Muhammadiyah 5 Tulangan dan semua siswa dapat memberikan teladan melalui perilaku yang terpuji baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Santri diidentikkan dengan pakaian rapi dan bersarung.
”Sarung memiliki arti dan sejarah filosofis sendiri bagi santri. Selain itu santri juga identik dengan orang yang berakhlakul karimah baik sikap maupun perbuatan,” katanya.
Diharapkan dengan peringatan Hari Santri tahun ini yang mengusung tema Jihad Santri Jayakan Negeri bisa menjadi cerminan bahwa santri saat ini memegang tanggung jawab sebagai pemimpin di masyarakat dan pemimpin di negeri ini kelak.
Muhammad Arief MPd, Wakasek urusan Humas dan Ismuba mengatakan, sarung adalah busana khas orang Indonesia. Hampir seluruh masyarakat Indonesia tidak ada yang tidak mengenal sarung.
”Sarung identitas muslim di Indonesia. Melihat desain sarung yang sederhana namun memiliki fungsi yang beragam dan sangat fleksibel baik untuk kepentingan ibadah maupun nyaman dipakai dalam kegiatan keseharian,” katanya.
Maka pada hari santri ini, sambung dia, guru dan siswa pria diharuskan memakai sarung agar tidak melupakan budaya bangsa.
Diharapkan siswa menjadi terinspirasi dari filosofi sarung yaitu siap untuk ibadah dan menjadi manusia dinamis yang peka terhadap perubahan.
Acara dilanjutkan dengan membaca al-Quran secara serentak bersama yang dilaksanakan di dalam kelas masing-masing. Tiap kelas membaca al-Quran secara serempak sebanyak satu juz.
Penulis Ica Nur Indasari Editor Sugeng Purwanto