PWMU.CO – Dakwah pada Generasi Z, Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim bagikan kiatnya dalam Rakerda Majelis Tabligh (MT) PDM Sidoarjo, Ahad (22/10/23).
Rapat kerja daerah (Rakerda) MT PDM Sidoarjo bertempat di Aula KH Mas Mansyur Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) lantai 7 mulai pukul 08.30-14.30. Kegiatan itu mengangkat tema “Sinergi Mubaligh dan Masjid Muhammadiyah Sidoarjo, Membangun Dakwah Digital yang Mencerahkan Umat”, yang diikuti para pimpinan Majelis Tabligh di tingkat cabang se-Sidoarjo.
Pada sesi Bincang Tabligh, panitia menghadirkan Abdul Basith Lc MPdI sebagai keynote speaker. Tema yang dipercayakan kepadanya adalah ”Model dan Sinergi Dakwah di Era Generasi Z”. Mengawali ceramahnya, Ketua Majelis Tabligh PWM Jawa Timur ini menjelaskan antara shalih dan muslih.
Menurutnya, shalih itu adalah orang yang berbuat baik tetapi kebaikan itu hanya untuk dirinya sendiri. Berbeda dengan muslih, yang berbuat baik untuk diri sendiri dan orang lain. Secara konsekuensi ada perbedaan yang cukup jauh. Orang yang berbuat shalih hampir tidak ada risiko. “Tetapi orang yang berbuat muslih itu risikonya sangat besar,” tegasnya.
Abdul Basith kemudian memberi contoh kehidupan Rasulullah. Sebelum menerima wahyu, Muhammad telah shalih, banyak orang yang menyenangi karena sangat penurut kepada siapa pun, tetapi berbeda setelah Muhammad pulang dari Gua Hira untuk menyendiri, menyucikan pikiran dan jiwanya dari Gua Hira. “Sepulang-Nya dari Gua Hira, Rasulullah dimusuhi semua orang, bahkan keluarganya tidak sedikit yang memusuhinya,” papar lelaki asli Sedayu, Gresik itu.
Beliau juga menerangkan, jika suatu wilayah penduduknya terdiri dari orang yang muslih, maka Allah akan menjaganya. Dia menyitir firman Allah yang termaktub dalam surat Hud ayat 117:
وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ ٱلْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ
Artinya: “Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.”
Dakwah pada Generasi Z
Abdul Basith mengatakan, tugas Majelis Tabligh adalah mempergiat dan menggembirakan dakwah Islam, memperteguh iman, menggembirakan, dan memperkuat ibadah serta mempertinggi akhlak mulia. Berdakwah kepada generasi Z berbeda dengan generasi sebelumnya, metode dakwahnya yang harus diubah.
“Jangan memberikan undangan kepada ana-anak sekarang menyebutkan tempat di masjid, mereka tidak tertarik,” katanya sambil bergurau. Coba kita undang di warung kopi, mereka akan lebih tertarik.
“Gak dapat amplop, ustadz!” seru salah seorang yang berada di belakang disambut gerrr peserta yang lain. “Kalau sudah di sana jangan berpikir amplop,” sahutnnya.
Dia lalu menjelaskan dakwah digital menjadi salah satu alternatif untuk mendekati kaum muda. Media sosial saat ini sangat digandrungi oleh anak-anak muda. Dia menyebut beberapa nama media sosial seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, Twitter, TikTok, dan lain-lain
“Buatlah konten-konten kreatif untuk menyentuh mereka, di sanalah, insyaallah risalah dakwah kita akan menyentuh mereka,” tegasnya mengakhiri ceramahnya.
Untuk informasi, Rakerda MT Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo dihadiri dan dibuka Imam Mahfudzi SAg MFilI, Wakil Ketua PDM Sidoarjo sebagai koordinator bidang Tabligh; Pengembangan Pesantren, dan Dakwah Komunitas. Kegiatan ditutup sekretaris PDM Sidoarjo Burhanuddin SThI MPd.
Penulis Basirun. Editor Darul Setiawan.