Syarat Sekolah Unggul
Kemudian Sudarusman merinci persentase faktor yang bisa menjadikan sekolah bisa unggul. Yakni 40 persenditentukan oleh SDM yang inovatif; 25 persen punya banyak kerja sama atau networking; sisanya (35 persen) fasilitas dan teknologi.
“Syarat sekolah unggul bukan di fasilitas, SMAM X gak punya lahan parkir, gak punya lapangan olah raga, gakpunya kantin, gak punya apa-apa. Tapi bisa besar jadi sekolah maju dan unggul,” paparnya.
Kemudian gali kerja sama dengan sekolah sejajar, sekolah di atas, dan sekolah di bawah serta pihak lain. Semakin banyak kerja sama sangat menunjang kemajuan sekolah
“Terakhir, tidak boleh ada alasan gurune tuwo-tuwo gak iso teknologi, bisa di-cover (guru) yang muda, pakaiaplikasi dan tenaga profesional,” sarannya.
Dia menyampaikan kerja sama MTsM 19 Surabaya dan SMAM X Surabaya ini diharapkan bisa menjadikan anak-anak MTsM 19 Surabaya miliki karakter berbeda dengan sekolah lain. “Nanti kita buatkan program khusus untuk MTsM 19 Surabaya kapan mereka bisa hadir di SMAM X, kapan guru-guru SMAM X ada di sana,” jelasnya.
Kepada seluruh guru MTsM 19 Surabaya, Sudarusman menganjurkan untuk ber-muhasabah kembali tentang apa yang sudah diberikan kepada para siswa. Menurutnya itu harus bermanfaat untuk 5-10 tahun ke depan.
“Kita harus berpikir rapor kita nanti bisa menjadi bekal mereka, apakah sertifikat-sertifikat itu bisa jadi bekal mereka. Para guru harus berpikir apa yang diberikan itu bisa relevan untuk 5-10 tahun ke depan. Artinya, kurikulum yang dipakai harus ditambah 20 tahun ke depan, yakni kurikulum 2043, jangan pakai kurikulum 2023 apalagi pakai kurikulum 2013. Itu jelas tertinggal,” tegasnya.
Bagi dia, pendidikan di Indonesia tertinggal 127 tahun dengan negara-negara lain. Di bidang literasi, Indonesia tertinggal 47 tahun dari negara lain. Akibatnya, perilakunya seperti ini banyak korupsi, ngomongnya gak punya aturan, dan lain-lain karena pendidikan kita tidak bermakna dan tertinggal.
“Kami pengin pendidikan kita bisa sejajar dan bersaing dengan lulusan luar negeri. SMAM X mirip pendidikan Finlandia, mirip pendidikan Jepang. Jika begitu, anggaplah SMAM X itu lokomotif silakan sekolah Muhammadiyah yang lain mau numpang, seperti yang dilakukan MTsM 19 Surabaya ini,” urainya.
Baca sambungan di halaman 3: Upgrading MTsM 19 Surabaya