PWMU.CO – Siswa Smala Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, belajar kiprah Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dalam penanggulangan bencana serta bantuan hidup dasar (BHD) bersama MDMC Gresik, Selasa (24/10/2023).
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja MDMC Gresik. SMA Muhammadiyah 5 (Smala) Dukun menjadi salah satu sekolah terpilih untuk dikunjungi lembaga penanggulangan bencana Muhammadiyah Gresik tersebut. Kesempatan emas ini dimanfaatkan oleh seluruh siswa Smala kelas X, XI, dan XII untuk menggali sebanyak-banyaknya tentang ilmu yang terbilang baru bagi mereka.
Koordinator Tanggap Darurat dan Rehap Rekon MDMC Gresik, Sayyid Sidik SKep Ners, bertindak selaku pemateri pada kegiatan ini. Ia menjelaskan bagaimana MDMC memiliki peran yang besar dalam penanggulangan bencana alam di Indonesia, khususnya di Kabupaten Gresik.
“Relawan MDMC Gresik tiap tahunnya pasti rutin turun tangan dalam penanggulangan banjir di Gresik Selatan. Jika di daerah kalian, wilayah Pantura, umumnya MDMC terjun ketika evakuasi laka (kecelakaan) air, contohnya ketika ada korban tenggelam di sungai Bengawan Solo,” kata Sayyid menjelaskan.
Setelah materi pengenalan MDMC, Sayyid melanjutkan penjelasannya terkait materi BHD, yakni pertolongan pertama pada orang yang mengalami kehilangan atau penurunan kesadaran di antaranya adalah teknik menolong orang yang tersedak, teknik pijat jantung, dan pemberian napas buatan.
Kegiatan berlangsung secara interaktif dan menyenangkan. Siswa Smala banyak menyampaikan pertanyaan dan saling berebut untuk ikut mencoba langsung teknik-teknik dalam BHD.
Siswa Exited
Dwi Aulia Syafira salah satunya, siswa kelas XII IIS, merasa sangat excited (sangat tertarik) dengan materi BHD. “Ini pertama kalinya saya memperoleh ilmu BHD. Jika dipikir-pikir, ilmu seperti ini sangat penting untuk kita miliki, tidak harus menjadi tenaga medis, ya! Jadi, ketika ada seseorang yang secara mendadak hilang kesadaran di jalan, di lokasi bencana, bahkan mungkin anggota keluarga, dan tidak ada tenaga medis di sana, kita bisa menolong secara langsung,” ungkapnya.
“Seru banget kegiatan hari ini! Kalau biasanya saya melihat adegan BHD di film-film, sekarang justru saya bisa praktek langsung bagaimana memberikan napas buatan, menolong orang tersedak, dan pijat jantung. Yah, walaupun dengan manekin, ya! Pengin jadi relawan MDMC, deh, kalo begini!” imbuhnya dengan semangat.
Kegiatan MDMC Gresik ini memiliki beberapa goal, salah satunya adalah mengharapkan adanya bibit relawan baru. “Bagi adik-adik Smala yang punya kemauan untuk menjadi relawan MDMC, pintu kita sangat terbuka lebar. Nanti akan kita latih agar selain punya kemauan, kalian juga punya kapasitas dan kemampuan untuk bisa terjun langsung menolong sesama terutama pada saat terjadi bencana khususnya di Kabupaten Gresik,” kata Sayyid menutup kegiatannya.
“Tidak disangka, ternyata anak-anak sangat menikmati kegiatan ini. Bahkan bukan hanya siswa, guru pun dibuat penasaran sampai ikut mencoba praktik BHD,” ungkap Agus Muhammad Hasbi SP, selaku kepala Smala.
“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada pihak MDMC Gresik yang telah berbagi pengalaman berharga pada siswa kami. Sebagai tindak lanjut, sekolah akan mendata siapa saja siswa Smala yang tertarik menjadi relawan MDMC Gresik Utara untuk selanjutnya diberikan pelatihan dan siap terjun ke lokasi bencana,” imbuhnya.
Penulis Terry Angria Putri Perdana Editor Mohammad Nurfatoni