Anak Asuh Meningkat
Sebelum wafat, impian terakhirnya telah terwujud. Panti Asuhan Karangasem telah berhasil didirikan pada tahun 1994, tiga tahun sebelum dia wafat. Dengan segala tekad dan perjuangan Yi Man, telah berdiri Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah (PAYM) Karangasem Paciran. Kini telah berubah nama menjadi LKSA Yatim Muhammadiyah Karangasem.
Berdasarkan wawancara dengan Ketua Panti Asuhan Pondok Karangasem Drs H Ahmad Amin MPd (25/9/2023), pada awal berdirinya Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Karangasem ada sekitar 11 anak dari Timor Timor sebelum merdeka. Semuanya non-Muslim. Setelah masuk di LKSA, mereka mengislamkan diri menjadi mualaf. Sedangkan yang lainnya sudah beragama Islam.
Periode pertama kepemimpinan diketuai KH Muhammad Jasin Syamsuri. Periode kedua diketuai oleh Abdul Lathif Husnan dan periode ketiga diketuai oleh H Muzayyin. Lalu periode keempat masa kepemimpinannya dimulai dari tahun 2023 Ketua Drs H Ahmad Amin MPd bersama Sekretaris Fahrur Rosikh SPd MPd dan Bendahara H Murifan.
Keberadaan jumlah anak panti awal didirikannya panti asuhan sekitar 30 anak. Ada anak asuh yang jauh berasal dari Sumatera Utara, Aceh, Ambon, Timor Timor dan NTT. Jumlah anak asuh itu ditentukan oleh keberadaan dana. Kalau dananya mencukupi maka jumlah anak asuh dinaikkan. Sampai saat ini jumlah anak asuh mencapai 87 anak yang tinggal di asrama dan 42 anak yang di luar asrama.
Jumlahnya terus naik, tidak pernah turun. Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Karangasem sangat memperhatikan pendidikan anak dan kesejahteraan anak. Bukan hanya peduli anak yatim piatu saja tapi juga anak-anak yang berkeinginan tinggi untuk melanjutkan pendidikannya tapi terhalang oleh kondisi ekonomi keluarga.
Pencapaian dari awal berdirinya Panti Asuhan di tahun 1994, ada sarana prasarana sebuah masjid berukuran 10×10 meter. Selain itu juga ada 2 ruang kelas dan 1 rumah bekas karyawan pabrik yang digunakan sebagai rumah pengasuh dan asrama anak.
Sampai saat ini, 2023 sudah terpenuhi semua dan lengkap sarananya. Asrama putra ada tiga kamar, asrama putri ada lima kamar, rumah pengasuh, rumah pembina, dapur, kantor, ruang belajar, ruang keterampilan, masjid, serta memiliki transportasi mobil L300 tahun 2018, Avanza tahun 2022, dan Isuzu ELF long tahun 2019.
Selain itu, punya persewaan rumah praktik dokter dan tujuh toko yang disewakan. Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Karangasem ini pun mendapat akreditasi A dari pemerintah Lembaga Kesejahteraan Sosial.
Perjuangan Pengurus
Berkenaan dengan pengadaan sarana prasarana anak panti asuhan impian KH Abdurrahman Syamsuri Itu, pengurus harus mencari dana dari masyarakat dan pemerintah daerah kabupaten serta provinsi. Selain itu, untuk mempertahankan keberadaan panti, antarpengurus selama ini menjalin kerja sama yang solid. Mereka kompak mencari dana untuk kesejahteraan anak di bagian konsumsi, kesehatan, dan pendidikan sehingga anggarannya terpenuhi.
Dana yang masuk ke Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Krangasem Paciran berasal dari beberapa sumber. Pertama, donatur tetap. Saat ini LKSA Yatim Muhammadiyah Karangasem memiliki sekitar 300 donatur.
Kedua, dana insidental yaitu zakat, infak, dan sedekah masyarakat. Ketiga, bantuan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah. Keempat, usaha ekonomi produktif. Ini terdiri dari persewaan toko, rumah praktik, dan armada pariwisata. Terakhir, usaha yang lain.
Ahmad Amin mengatakan, keberadaan anak dari luar Jawa pada waktu itu sampai sekarang merupakan kiriman dari Pimpinan Muhammadiyah daerah tersebut. “Anak yang dikirimkan ke Panti Asuhan adalah anak yang tidak mampu secara ekonomi agar mendapat ilmu-ilmu, terutama ilmu agama. Lalu dikembalikan ke daerah masing-masing sebagai kader Muhammadiyah,” terangnya, Senin (25/09/2023).
Jadi anak-anak yang masuk ke panti asuhan ini utamanya dijadikan dai dan kader Muhammadiyah. Selain dari kiriman Pimpinan Muhammadiyah, anak dari luar Pulau Jawa yang masuk ke panti ialah anak yang dibawa oleh para dai dari Pondok Karangasem yang dikirim ke daerah tersebut.
Kini sudah ratusan alumni yang tersebar ke berbagai daerah sebagai kader Muhammadiyah. Ada pula yang kembali ke daerahnya masing-masing. Bahkan sudah banyak alumni dari Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Karangasem yang kini menjadi orang yang berhasil dan sukses. Contonya ada yang menjadi kepala sekolah, guru, PNS, TNI, dan tidak sedikit pula yang membuka usaha mandiri.
Baca sambungan di halaman 3: Aktivitas Harian