Berangkat dari Prihatin
Pada Sabtu (21/10/2023), Eddy yang telah pensiun dari BNI 46 pada 2018 itu menceritakan kepada PWMU.CO alasannya tergerak menyumbangkan ilmu kepada anak-anak di sekitar melalui bimbel. Ide ini berawal dari pertemuannya dengan beberapa anak jamaah Masjid Taqwa SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik.
Saat dia bertanya tentang penjumlahan sederhana, anak-anak di sana masih membutuhkan waktu cukup lama untuk memikirkan jawaban. Akhirnya dia bergerak bersama rekannya di PRM 3 GKB menggarap program bimbel untuk anak-anak.
Rekannya yakni Ketua PRM 3 GKB Nurul Fatah dan Sekretaris PRM 3 GKB Endi Jamil. Selain itu juga Muharjo, Wakil Ketua Bidang Tabligh yang juga warga PRM 3 di mana rumahnya bersebelahan dengan tempat belajar.
“Teras rumah Almarhum Pak Rahmat kita buat sekolah. Itu sebelah rumah Pak Muharjo. Kita bersihkan, kita pel. Ada yang bantu papan tulis, tikar. Teman sekantor juga tak sounding untuk bantu meja kursinya,” terangnya.
Eddy bersyukur di pertemuan awal yang telah berlangsung itu mendapat respon positif. “Peminatnya banyak. Begitu kita praktikkan, anak-anak tertarik. Banyak yang spontan ohhh panjang. Kalau ber-oh panjang berarti sudah nancep di otak,” ujarnya.
Dia juga mengungkap, “Soalnya ada drill, nanti diulangi lagi 50 soal supaya anak cepat bisa memahami. Kalau penjumlahan lancar, baru menginjak perkalian. Karena basicnya pejumlahan.”
Biasa Layani Bimbel Gratis
Sebenarnya ini bukan pengalaman perdana Eddy memberi layanan bimbingan belajar kepada anak-anak. Sebab Eddy memang sudah lama merasa prihatin terhadap keterampilan berhitung anak-anak. Selepas pensiun, sepulang menjalankan perannya sebagai dosen, Eddy prihatin terhadap anak-anak di warkop yang main game online.
“Saya datangi, saya tanya 9 tambah 7 berapa. Jawaban eee nya panjang. Dengan itu saya ambil short courseMatematika 1,5 tahun, dengan Prof Yohanes Surya PhD di Jakarta. Karena sejak kecil saya jago Matematika,” kenang alumnus S2 Manajemen UPN Veteran Surabaya
Usai menamatkan short course di Surya Institute itu, Eddy ingin mengimplementasikan pesan sang profesor. “Sebar luaskan ilmu Matematika ini agar anak-anak jago,” ungkapnya. “Maka saya bawa ilmunya ke Kota Gresik,” imbuh Alumnus Manajemen Universitas Muhammadiyah Gresik lulusan 1996 itu.
Sebelum mengajar di bimbel ini, Eddy juga sudah berinisiatif memberi bimbel untuk anak-anak yang kurang beruntung. “Saat pulang dari kerja, jam 7 malam, saya mampir mengajari anak-anak pemulung di sekitar rel kereta api Wonokromo,” ungkapnya. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni