PWMU.CO – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Abdul Mu’ti menyambut baik rencana ditayangkannya film Nyai Ahmad Dahlan. “Dengan adanya film tersebut warga Muhammadiyah dan masyarakat umum akan semakin mengenal para tokoh Muhammadiyah,” ujarnnya. Menurut Mu’ti, sosok Nyai Ahmad Dahlan sangat istimewa karena dia adalah satu-satunya tokoh perempuan Muhammadiyah yang telah ditetapkan Pemerintah RI sebagai Pahlawan Nasional.
Ditetapkannya Nyai Ahmad Dahlan sebagai Pahlawan Nasional, kata Mu’ti, tentu bukan hanya karena dia sebagai istri KH Ahmad Dahlan. “Tapi karena memang Nyai Ahmad Dahlan telah melakukan peran-peran besar yang berguna bagi bangsa Indonesia sehingga Negara menganggap layak mengangkatnya jadi Pahlawan Nasional,” ujar Mu’ti kepada pwmu.co, Selasa (4/7).
(Baca: Kata Mendikbud tentang Film Nyai Ahmad Dahlan, Tayang Perdana 24 Agustus dan Film Nyai Ahmad Dahlan Tayang pada Agustus 2017)
Mu’ti berharap, dengan adanya film Nyai Ahmad Dahlan masyarakat akan lebih mengetahui sosok Nyai Ahmad Dahlan. “Selama ini kita kurang banyak mendapat informasi tentang Nyai Ahmad Dahlan. Bahkan buku atau data tertulis tentang Nyai Ahmad Dahlan juga masih sangat minim,” jelasnya. Dia mengatakan, KH Ahmad Dahlan lah yang lebih banyak dikenal luas. “Padahal di balik sosok KH Ahmad Dahlan yang berhasil merintis dan membesarkan Muhammadiyah sebenarnya ada sosok perempuan hebat, yaitu Nyai Ahmad Dahlan.
Nyai Ahmad Dahlan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 10 November 1971 dengan Surat Keputusan Presiden no 42/TK Tahun 1971, saat Presiden RI dijabat oleh Soeharto. Presiden RI pertama Ir Seokarno secara pribadi sangat mengenal Nyai Ahmad Dahlan. Hal ini karena Soekarno pernah menjadi pengurus Muhammadiyah bagian pendidikan di Bengkulu. Ibu Fatmawati, istri Bung Karno, adalah anak Ketua Muhammadiyah Bengkulu, Hasan Din.
(Baca juga: Tak Punya Kursi, Nyai Ahmad Dahlan Pinjam Tikar Tetangga untuk Sambut Presiden Soekarno)
Pada saat Ibukota Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta 4 Januari 1946, Presiden Seokarno menyempatkan diri berkunjung ke rumah Nyai Ahmad Dahlan di Kauman, Yogyakarta. Saat itu Nyai Ahmad Dahlan sudah dalam keadaan sakit karena usia. Nyai Ahmad Dahlan wafat dalam usia 74 tahun pada 31 Mei 1946, 10 bulan setelah Kemerdekaan RI. Hadir mewakili Pemerintah RI dalam acara pemakaman Nyai Ahmad Dahlan pada waktu itu adalah HM Rasjidi, Menteri Agama, dan Sekretaris Negara Abdoel Gaffar Pringgodigdo.
Film Nyai Ahmad Dahlan direncanakan akan tayang di bioskop mulai 24 Agustus 2017. Film ini dibintangi oleh Tika Bravani sebagai Nyai Ahmad Dahlan, dan David Chalik yang berperan sebagai KH Ahmad Dahlan. (M Izzul Muslimin)