PWMU.CO – Kisah perjuangan wali siswa SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) Gresik Jawa Timur dengan menyulap pojok kelas menjadi ‘wisata’ membaca siswa.
Di balik ‘wajah’ baru 25 pojok baca kelas di SD Berlian, andil wali siswa memberikan energi tersendiri dalam menciptakan pojok baca ramah anak dalam gelaran lomba dua tahunan hasil kerja sama sekolah dengan Ikatan Wali Murid (Ikwam) Berlian School.
Sebelum penilaian, Wali siswa mempunyai waktu sekitar 30 hari untuk menyulap pojok baca yang lama menjadi pojok baca baru menyesuaikan nama kelas yang baru di tahun pelajaran 2023-2024. Di sini, peran wali siswa sangat penting.
Kepada kontributor PWMU.CO, Kooordinator Kelas I Edelweis Yulia Fentri Dorawati mengaku setelah sosialisi lomba pojok baca, dia langsung menyusun rencana pengerjaan pojok baca.
“Jadi kami bagi tugas kepada mama kelas I Edelweis. Ada yang bertugas membuat daftar inventaris buku, pengumpul buku, mengumpulkan karya siswa, membuat pernik hiasan pojok baca dan lain-lain,” ujarnya, Jumat (20/10/2023).
Yulia sapaan akrabnya mengaku takjub, kaget, luar biasa melihat mama-mama edelweis mau meluangkan waktu dan tenaga bekerja untuk membuat pojok baca kelas Edelweis ini.
“Padahal saya hanya menginfokan ke mama-mama untuk membuat kelas anak-anak kita supaya ada tempat membaca yang nyaman dan kelas jadi indah sehingga anak-anak semangat membaca dan belajarnya,” kenangnya.
Yang membuat dia terkesan, mama tak ragu-ragu dengan berani naik tangga atau kursi yang ditumpuk di atas meja demi memasang hiasan dinding dari plastik kresek yang di daur ulang menjadi daun untuk ditempelkan di dinding kelas yang cukup tinggi.
Ketika tangan tidak bisa menjangkau untuk menempel hiasan itu di dinding, maka dengan bantuan sapu lantai hiasan itu diletakkan di ujung sapu kemudian ditempelkan dengan lem tembak.
“Kami harus cepat menempelkannya di dinding kalau tidak cepat, lem tersebut akan segera kering, kalau sudah kering kami harus membubuhkan lem tembak lagi,” ucapnya.
Kami selalu mencicil tiap hari untuk menghias pojok baca, dari pukul 13.00 karena anak-anak pulang pukul 12.30, paling lama sampai pukul lima sore.
Membawa Kudapan
Yulia menjelaskan, tak jarang orangtua sengaja membawa kudapan untuk dimakan bersama-sama setelah selesai mengerjakan pojok baca. “Selain itu, para mama juga turut membawa bayi mereka. Jadi mengerjakan pojok baca sambil menggendong bayi,” ujarnya.
Senada dengan Yulia, Koordinator kelas IV Al Hambra Indah Sulistina mengaku Mama IV Al Hambra berupaya mengkreasikan pojok baca yang membuat anak-anak senang dan nyaman memiliki pojok baca di kelasnya.
“Kami bersama para mama lain menghias pojok baca hingga mengecat dinding pojok baca sampai hampir pukul 22.00. Bapak membantu menempelkan banner di pojok baca,” ungkapnya tersenyum.
Kami baru pulang mengerjakan pojok baca disaat sekolah sepi sudah tidak ada warga sekolah lagi yang nampak kecuali security di gerbang sekolah. Dia mengatakan mencari waktu luang di malam hari karena anak-anak pulangnya sore pukul 16.00. Menurutnya, tidak ada pilihan lain memang harus malam mengerjakannya.
Harapan Sekolah
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan Khoiro Numsyah SPd mengatakan lomba ini dalam rangka mempertahankan branding sekolah literasi. “Lomba ini sekaligus menyemangati siswa untuk tetap rajin membaca,” lanjutnya.
Dia menambahkan, durasi pengerjaan pojok baca tahun ini dibuat lebih panjang sekitar 30 hari sebelum penentuan pemenang, sehingga wali siswa sudah memperkirakan jadwal pengerjaannya.
Selain itu, Khoiro merasa tercengang akan antusiasme wali siswa, terutama para ibu. Mereka saling bekerja sama membuat pojok baca sesuai tema kelas masing-masing. Bahkan kelas V Alpha mengerjakan finishing pojok baca hingga pukul 24.00 larut malam di H-1 penilaian.
“Masyaallah luar biasa sekali semangat bunda-bunda ini, demi menyukseskan kegiatan ini. Mereka rela meluangkan waktu untuk mengerjakan pojok baca kelas dengan totalitas,” ujarnya.
Dia berharap dengan adanya pojok baca lebih meningkatkan minta baca siswa. Selain itu juga menguatkan sisi afeksi yakni kedisiplinan, tanggung jawab dan kepedulian siswa dengan saling menjaga serta merawat pojok baca yang sudah tersedia di kelas masing masing. (*)
Penulis Anita Firlyando. Editor Ichwan Arif.