PWMU.CO – Guru Spemduta diajari bikin konten pembelajaran berbasis VR. Workshop dilaksanakan selama dua hari, Kamis-Jumat (26-27/10/23).
Emil Mukhtar Efendi SKom, Wakil Kelapa bidang Humas SMP Muhammadiyah 2 Taman (Spemduta) menjelaskan, perkembangan teknologi yang begitu pesat menuntut para pendidik untuk dapat memberikan konten pembelajaran yang inovatif. Salah satu teknologi yang kini berkembang yakni Virtual Reality (VR).
“VR dapat membantu seseorang untuk menambah skill serta pengetahuannya tanpa harus melakukan hal tersebut secara nyata. VR kini sudah merambah ke dunia pendidikan, khususnya agar murid lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan,” jelasnya.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krian, itu kemudian melanjutkan, menurut laporan dari World Economic Forum (WEF) yang diterbitkan pada Oktober 2020, kebutuhan pendidikan akan teknologi Virtual Reality mencapai 70 persen hingga 2025.
“Virtual Reality diklaim berdampak pada pencapaian murid, mulai dari pemahaman materi, peningkatan emosi positif, hingga kemampuan berpikir kritis,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di era digitalisasi, lanjut dia, Spemduta bekerja sama dengan MilleaLab mengadakan workshop pelatihan penyusunan bahan ajar digital berbasis teknologi VR.
Menurut Emil, untuk membantu guru mengikuti perkembangan teknologi, maka perlu diadakan pelatihan seperti ini, apalagi dengan VR dapat menjadi alternatif pembelajaran daring yang menarik minat siswa. “Dia juga menyampaikan, kegiatan ini sejalan dengan dengan tagline sekolah yakni sekolah humanis dan futuris, sekolah yang ramah anak dan berbasis teknologi masa depan,” paparnya.
Millealab sendiri merupakan salah satu startup yang berada di bawah naungan inkubator bisnis Skystar Ventures UMN. Dengan prospek bisnis yang menjanjikan, Millealab juga berhasil lolos dalam ajang Program Pendanaan Startup Inovasi Indonesia (SII) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Antusias Mengikuti Workshop
Tak mau kalah dengan yang muda, Anna Triayudha SPd MPd, guru senior di Spemduta terlihat antusias mengikuti workshop. “Meskipun sudah senior saya tidak mau kalah, justru saya senang dengan adanya ilmu-ilmu baru. Insyaallah saya siap menyerap pengetahuan sebanyak mungkin,” ungkapnya. Dia berharap, agar semua guru pada mata pelajaran apapun bisa menerapkan ilmu yang sudah dipelajari dari workshop VR kali ini.
Workshop VR di Spemduta berlangsung selama dua hari, Kamis dan Jumat (26-27/10/2023). Para peserta workshop akan diberikan materi yang meliputi perkenalan VR, bagaimana VR di dunia pendidikan, identifikasi kesiapan sekolah, metode-metode blended learning dengan VR hingga prinsip pembuatan konten VR untuk bahan ajar siswa. (*)
Penulis Nur Atika. Editor Darul Setiawan.