PWMU.CO – Cerah buramnya wajah Muhammadiyah tergantung anak-anak muda. Penyataaan itu disampaikan oleh Prof Dr Biyanto MAg dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Acara yang mengangkat tema “Menguatkan Lembaga, Mendayagunakan Sumber Daya untuk Proliferasi Persyarikatan ini berlangsung di Gedung Muhammadiyah Jawa Timur Jalan Kertomenanggal IV No. 1 Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (28/10/2023).
Beberapa tokoh dalam acara ini antara lain Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah Bachtiar Dwi Kurniawan SFill MPA dan Ketua MPKSDI PWM Jatim, Moh Mudzakkir SSos MA PhD
Biyanto menggarisbawahi betapa pentingnya bagi kader-kader Muhammadiyah untuk kembali ke pangkuan Persyarikatan ini, terlepas dari bidang atau profesi yang mereka geluti.
“Nah, Bapak Ibu, topik mengenai proliterasi atau yang dalam bahasa populer itu diaspora, ini penting sekali, karena spirit yang diberikan oleh KH Ahmad Dahlan adalah jadi apapun itu harus kembali ke Muhammadiyah. Jadi guru, dokter, anggota dewan, dan macam-macam itu harus kembali ke Muhammadiyah. Pada titik tertentu kita harus kembali untuk memberikan kontribusi dalam rangka memajukan Muhammadiyah yang kita cintai ini,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kader Muhammadiyah dalam dunia politik dan peran PWM Jatim dalam mendukung mereka. “Karena itu di rapat-rapat audiensi bersama MPKSDI PWM Jatim, ketika minta waktu ke PWM, kami semua berpesan supaya kader-kader kita yang bisa didorong ke politik, misalnya ya, itu difasilitasi,” ujarnya.
“Karena kami di PWM Jatim ini baru saja membentuk apa yang disebut dengan tim ad hoc untuk pemenangan kader Muhammadiyah yang maju melalui dapil-dapil di pemilihan anggota legislatif kabupaten/kota provinsi maupun di pusat,” tambahnya.
Biyanto lalu menjelaskan semangat Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) dalam perjuangan politik yang membawa konsep “satu dapil satu kader Muhammadiyah”. Menurutnya itu sebagai tantangan yang harus dihadapi dengan tekun dan komitmen, meskipun suara Muhammadiyah di Jawa Timur tidak begitu banyak.
Biyanto mengatakan, “Tentu tidak mudah karena butuh pembicaraan secara intensif, apalagi masalah politik pasti tidak mudah, kami sadar. Dan suara Muhammadiyah itu di Jatim juga tidak terlalu banyak, karena itu kalau satu ceruk yang sama itu dibagi-bagi suaranya, nah tentu dampaknya bisa diprediksi.”
Baca sambungan di halaman 2: Pentingnya Bidang Kultural dan Pendidikan